Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI, Aria mengungkapkan tantangan demokrasi Indonesia pada pemerintahan Prabowo Subianto ke depan semakin berat, khususnya dalam memulihkan integritas kelembagaan termasuk penegak hukum dan aparatur negara yang telah mengalami kerusakan pasca pemilu 2024.
“Selama 5 tahun ke depan, kepastian hukum ini adalah suatu yang penting, hukum yang adil dan independen ini menjadi fokus dalam kita berdemokrasi. Adanya lembaga dan hukum yang independen ini merupakan suatu perwujudan bagaimana demokrasi ke depan bisa menjalankan check and balance,” katanya dalam diskusi bertajuk ‘Prospek Demokrasi Indonesia di masa Pemerintahan Prabowo Subianto’ di Jakarta pada Selasa (12/11).
Berkaca dari pemerintahan Jokowi periode kedua, Aria menekankan bahwa kekuasaan eksekutif terlihat lebih dominan dari legislatif dan yudikatif. Menurutnya, demokrasi akan berjalan sehat jika ketiga lembaga tersebut berjalan seimbang serta tidak saling mengintervensi.
“Tapi lima tahun terakhir tidak demikian. Kekuasaan eksekutif terlalu dominan dengan mengintervensi kekuasaan yudikatif dan legislatif seperti KPK, MA, Polri, MK, DPR, Parpol, TNI/Polri diintervensi,” jelas Aria.
Politisi PDIP itu mendorong pihak istana khususnya Presiden Prabowo aagr tak melemahkan demokrasi dengan mengulangi pola intervensi terhadap legislatif dan yudikatif untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, seperti yang dilakukan Presiden Jokowi lalu.
“Hal seperti ini harus dicermati, bagaimana agar kekuasaan yang diberikan kepada presiden ini bisa ditahan, agar tidak memaksimalkan kekuasaannya yang menyebabkan terjadi abuse of power, karena ini menjadi hal yang sangat bisa dilakukan oleh kekuasaan eksekutif,” tuturnya.
Aria menjelaskan untuk merevitalisasi iklim demokrasi menjadi lebih baik, dibutuhkan sosok presiden berintegritas yang bisa menjalankan fungsi check and balance kelembagaan.
“Proses demokrasi yang prosedural itu bisa atau tidak berjalan tergantung pada kehendak baik seorang presiden, mampukah dia menahan kekuasaannya untuk tidak digunakan secara maksimal demi kepentingan diri dan kelompoknya,” imbuhnya.
Aria juga tak menafikan bahwa sistem presidensial yang berlaku di Indonesia memungkinkan Presiden untuk bersikap dominan dan membawa Indonesia ke arah otokrasi, bila tak diimbangi oleh kekuatan oposisi dan gerakan masyarakat sipil.
“Memang salah satu tantangan dalam demokrasi adalah kekuasaan presiden bisa menjadi sangat besar, khususnya kepala presiden sebagai kepala negara, apalagi melihat (Jokowi) kemarin sudah semau-maunya bisa menggunakan semua (lembaga). Jadi dengan kekuasaan yang demikian besar sebagai kepala negara, demokrasi mudah bergerak ke arah lain yaitu otokrasi,” tandasnya. (Dev/M-4)
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
MANTAN Presiden Universitas Harvard, Drew Gilpin Faust, mengajak masyarakat Amerika untuk angkat suara dalam membela nilai-nilai fundamental.
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penjajahan asing selaras dengan ideologi Presiden Prabowo Subianto yang sering berkata anti-asing
Reshuffle atau kocok ulang kabinet merupakan suatu keniscayaan jika Prabowo memandang kinerja para menteri tidak bagus.
PDIP sejak awal telah memberikan dukungannya terhadap Prabowo dan hal itu tak berubah sejauh ini.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyalurkan 403 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
HINGGA hari kedua pembukaan pemesanan tiket mudik Lebaran 2015, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatpenjualan tiket kereta api sebanyak 397.815 buah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved