Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikan akan terus melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam menjalankan tugasnya. Mengingat, tantangan ke depan dalam menanggulangi terorisme yang semakin berat.
"Tugas-tugas ke depan BNPT ini akan lebih berat dan kami selalu mensinergikan antara kementerian dan lembaga dalam penanggulangan terorisme," ujar Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10).
Eddy menjelaskan kolaborasi ini amanat dari program Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE). Langkah ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Terorisme yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
"Tentu kolaborasi akan terus berlanjut. Ini sudah menjadi amanat dari Wakil Presiden dan meskipun masa berlaku RAN PE akan berakhir pada 2024, kami sedang dalam proses memperpanjang peraturan tersebut," jelasnya.
Komitmen untuk terus berkolaborasi membuat BNPT mendapat Penghargaan Kementerian dan Lembaga Negara Awards 2024. Pada kategori kolaborasi dan kemitraan pada Program Pemanfaatan RAN PE.
"Apa yang menjadi apresiasi hari ini menjadi stimulus penyemangat kami ke depan sehingga kolaborasi ini mutlak dilakukan untuk menunjukkan bahwa negara hadir dalam penanggulangan terorisme," tandas Eddy. (Bob/I-2)
Untuk diketahui, Brigade Pangan merupakan bagian dari program percepatan swasembada pangan dengan melibatkan generasi muda. Satu kelompok Brigade Pangan yang terdiri atas 15 orang
PRESIDEN Joko Widodo melantik Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Rycko Amelza Dahniel
BNPT menyebut bahwa internet dan media sosial merupakan saluran penyebaran ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini menuai kecaman dari umat muslim di dunia karena mengaitkan Islam dengan terorisme.
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
TERORIS merupakan ancaman serius yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan Negara serta kepentingan nasional.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved