Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ekosistem di IKN belum Siap, Pengamat: Memaksakan Rencana Bisa Berakibat Buruk

Mohamad Farhan Zhuhri
09/10/2024 19:16
Ekosistem di IKN belum Siap, Pengamat: Memaksakan Rencana Bisa Berakibat Buruk
Istana Negara di IKN, Kalimantan Timur .(Antara)

PENGAMAT politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan pemindahan Ibu kota negara bukan hal yang mudah, butuh waktu lama agar seluruhnya bisa berjalan dengan baik, minimal 20 tahun.

"Apalagi soal pemindahan ASN. Kan bukan hanya pemindahan ASN, ada keluarganya, ada anak-anaknya gitu. Bagaimana dengan rumahnya, bagaimana sekolahnya, ekosistemnya harus terbentuk dulu," kata Ujang saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (9/10).

Menurutnya, kebutuhan para ASN Masih belum dipenuhi hingga saat ini, bahkan ekosistemnya belum ada.

Baca juga : Dampak Pembangunan IKN Terhadap Masyarakat Kaltim Jadi Perhatian

"Wajar kalau belum siap dan diundur. Jadi memang belum siap. Jadi secara budaya, secara ekosistem kehidupan memang belum menunjang, belum layak," katanya.

Ia juga menyoroti rencana pemerintah yang akan memindahkan ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, pada Januari 2025. Padahal, tahun itu juga belum tentu semua siap.

"Apakah Januari dia diundur lagi atau tidak ya kita lihat saja. Lalu kalau memang tidak siap kenapa harus dipaksakan bagaimana. Ya, itulah dari awal juga memang tidak siap. Dari awal juga memang banyak yang mengkritikkan, banyak yang tidak sepakat, banyak yang tidak setuju. Tetapi memang karena itu legasi Jokowi akhirnya dipaksakan."

Oleh karena itu, Ujang mengatakan sesuatu yang dipaksakan akan berakibat hal yang tidak baik, seperti halnya pemindahan ibu kota. "Akibatnya tidak siap jadi mundur-mundur seperti itu. Karena memang kekuasaan itu punya kekuatan untuk memaksa," pungkasnya. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya