Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PANITIA seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak akan ada peserta curang dalam proses seleksi. Publik mengkhawatirkan proses seleksi komisioner Lembaga Antirasuah terjadi dugaan kecurangan seperti seleksi anggota Kompolnas.
“Insya Allah enggak ada peserta curang,” kata Ketua Pansel Capim KPK Muhammad Yusuf Ateh kepada Medcom.id, Kamis (26/9).
Ateh menjamin pihaknya akan jeli memeriksa data para peserta. Kecurangan diyakini tidak akan terjadi sebelum para juri menyerahkan sepuluh nama ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini.
Baca juga : Berkaca dengan Seleksi Calon Anggota Kompolnas, Pansel Diminta tak Ragu Coret Capim KPK Curang
“Sudah pasti itu (akan dilakukan penelusuran untuk menyegah kecurangan),” ucap Ateh.
Anggota Pansel Arif Satria menyebu pihaknya kini masih menyaring 20 nama pansel yang sudah mengikuti tes wawancara, beberapa waktu lalu. Nantinya, sebanyak sepuluh nama akan diserahkan ke Jokowi.
“Kami masih dalam proses untuk menentukan sepuluh besar capim KPK. Nanti kami kabari lagi kalau sudah tuntas semuanya,” tutur Arif. (P-5)
UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai transparansi pembiayaan
Anam mengatakan, dalam kegiatan evaluasi, penyidik Polda Metro Jaya menjelaskan rangkaian penyelidikan dari awal hingga hari ini.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyebut ada tiga lokasi penting yang menjadi kunci untuk mengungkap misteri di balik kematian diplomat Kemenlu
Ketiga lokasi itu telah ditelusuri penyidik Polda Metro Jaya. Maka itu, ia mendorong polisi segera merilis kasus kematian Diplomat Arya Daru ke publik.
Kompolnas pun ikut turun tangan untuk menyelidiki kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayuan, berikut temuan Kompolnas
Kompolnas belum bisa memerinci lebih jauh isi kresek tersebut.
Menurut dia, langkah itu untuk membantu Dewan Pengawas (Dewas) terhindar dari anggapan tertentu. Misalnya, dianggap melindungi terduga pelanggar etik.
Yusril menjelaskan, Prabowo tidak mengintervensi nama-nama capim KPK yang sudah diberikan Presiden RI Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) ke DPR
Feri berharap Presiden Prabowo dapat menyeleksi capim KPK atas dasar kebutuhan pemberantasan korupsi bukan untuk mengakomodir kepentingan tertentu.
Proses seleksi pansel untuk melahirkan capim dan dewas KPK adalah hal yang sangat krusial dan penting bagi penegakan tindak pidana korupsi ke depan.
DPR belum mengagendakan pembahasan soal calon presiden (capim) dan calon Dewan Pengawas (cadewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Yusril Ihza Mahendra mengatakan akan mengkaji status hukum panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (capim) dan dewan pengawas (dewas) KPK yang dibentuk era Presiden Joko Widodo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved