Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMANFAATAN ruang laut diprediksi akan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain kaya akan sumber daya alam perikanan, ruang laut juga dapat dioptimalkan untuk pengembangan infrastruktur digital dan energi baru terbarukan, yang keduanya dianggap sebagai kunci dalam mengakselerasi ekonomi nasional.
Baca juga : Menggali Dinamika Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Apa Faktor Pendorong dan Penghambat?
Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto Darwin, menyoroti potensi besar ruang laut dalam mendukung sektor digital. Terutama, melalui penempatan sistem komunikasi kabel laut (SKKL), yang memegang 99 persen dari total trafik internet internasional.
“Jika kita bisa menata ruang laut secara efisien, terutama untuk infrastruktur digital seperti kabel laut, hal ini tentu akan berdampak besar pada ekonomi digital, karena infrastruktur dasarnya telah didukung,” ujar Doni dalam Forum Indotelko di Jakarta, Selasa (3/9).
Sejak diterbitkannya Kepmen KP Nomor 14 Tahun 2021, pemerintah telah mengatur penataan kabel dan pipa bawah laut dengan tujuan menciptakan harmonisasi antara pengguna ruang laut, seperti nelayan, sektor transportasi, hingga pariwisata bahari.
Baca juga : Ekonom Nilai Usulan Defisit Rendah Sulit Terealisasi
Penataan ini diharapkan mendukung optimalisasi pemanfaatan ruang laut tanpa mengganggu aktivitas lain.
Doni juga menekankan bahwa ruang laut memiliki potensi besar untuk penempatan infrastruktur energi baru terbarukan, seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan elektrifikasi dan keberlanjutan lingkungan.
“Pemanfaatan ruang laut untuk kabel listrik, misalnya, menjadi semakin penting. Dengan adanya regulasi tahun 2021, pemanfaatan ini menjadi lebih terarah dan optimal,” tambahnya.
Baca juga : Fundamen Ekonomi Indonesia Masih Cukup Baik. Ini Alasannya
Letak geografis Indonesia yang strategis memberikan peluang besar untuk menjadi jalur alternatif bagi kabel laut global, terutama mengingat ketidakstabilan geopolitik di Laut China Selatan.
Indonesia berpotensi menjadi pilihan utama bagi operator SKKL yang melayani jalur Amerika Serikat-Singapura, melewati perairan Sulawesi.
Sekjen Partnership Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (Korika) Sri Safitri juga menyatakan bahwa sektor kelautan dan perikanan Indonesia sangat potensial dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%, asalkan digitalisasi diterapkan secara optimal.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Melambat, Alarm yang Tidak Boleh Diabaikan
“Teknologi digital bisa membantu nelayan meningkatkan produktivitas, serta mendukung pemerintah dalam menyalurkan bantuan dengan lebih tepat,” ujarnya.
Sementara itu, Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa Prabowo Subianto Dirgayuza Setiawan menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi ke depan akan didorong melalui program pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, termasuk skala besar hingga UMKM. Program digitalisasi, menurutnya, merupakan bagian integral dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.
“Peluang besar seperti AI data center, carbon capture and storage, hingga hilirisasi sektor energi, menjadi program prioritas,” tutupnya.
Dengan potensi ruang laut yang besar dan strategi digitalisasi yang tepat, Indonesia diharapkan mampu mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam beberapa tahun mendatang. (Z-10)
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Kinerja manufaktur dikatakan lebih akurat dengan IKI dan PMI BI dibandingkan dengan indikator kinerja manufaktur lainnya.
Core menilai ada kejanggalan beberapa komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Laju pertumbunan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 hanya 4,87% secara tahunan (year on year/yoy).
Indonesia diproyeksikan hanya memiliki pertumbuan ekonomi rata-rata 4,8% hingga 2027. Adapun, rinciannya adalah 4,7% pada 2025, 4,8% pada 2026, dan 5% pada 2027.
SEKTOR pertanian memainkan peran kunci dalam mendongkrak investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
EKONOMI Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,08% secara tahunan (year on year/yoy) di triwulan IV 2024 dan tumbuh 5,05% (yoy) sepanjang 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved