Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SECARA umum, pertumbuhan ekonomi adalah indikator penting yang mencerminkan kenaikan produksi barang dan jasa dalam suatu negara selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri dinilai melalui peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), baik dari segi harga berlaku maupun harga konstan.
Baca juga : Sesuai Prediksi, Ekonomi Indonesia Melemah di Triwulan Kedua 2024
Pertumbuhan yang positif menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pada triwulan I 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Angka ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir untuk triwulan pertama, menandakan kembalinya stabilitas ekonomi nasional setelah berbagai tantangan global yang dihadapi, seperti inflasi global dan dampak pandemi.
Namun, jika dibandingkan dengan triwulan IV 2023, terjadi kontraksi sebesar 0,83% (quarter-to-quarter). Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh siklus musiman serta penurunan aktivitas di beberapa sektor penting
Baca juga : Ekonomi Indonesia Triwulan I Diproyeksikan Tumbuh 5,15%
Sektor yang paling berkontribusi terhadap pertumbuhan ini adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial dengan pertumbuhan sebesar 18,88%.
Peningkatan ini menunjukkan peran besar dari belanja pemerintah dalam mendorong perekonomian, terutama dalam bidang pelayanan publik dan sosial.
Selain itu, pengeluaran konsumsi dari Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (NPISHs) mengalami peningkatan paling signifikan di sisi pengeluaran, tumbuh sebesar 24,29%, mencerminkan peran penting aktivitas filantropis dan sosial dalam mendukung perekonomian.
Baca juga : Butuh 0,25% untuk Capai Target Pertumbuhan 5,3% di 2023
Namun, beberapa sektor mengalami kontraksi. Sektor pendidikan mengalami penurunan paling dalam, yaitu sebesar 10,34%, disertai penurunan belanja pemerintah sebesar 36,69%.
Ini menunjukkan adanya tantangan struktural yang perlu diatasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 menunjukkan kekuatan ekonomi yang masih terjaga, meskipun beberapa sektor memerlukan perhatian lebih lanjut.
Pemerintah perlu terus menjaga kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved