Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKTOR pertanian memainkan peran kunci dalam mendongkrak investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini menyumbang sekitar 11,31% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2024, menjadikannya salah satu penyumbang terbesar bagi ekonomi nasional.
Menariknya, sektor pertanian bahkan melampaui sektor konstruksi dan pertambangan, menunjukkan peran signifikan berbagai komoditas prioritas pertanian, seperti tembakau, kakao, dan kopi. Komoditas ini tidak hanya menguntungkan petani tetapi juga memberikan dampak positif terhadap industri pengolahan dan manufaktur, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produk olahan dalam negeri.
CEO Center for Indonesia Policy Studies (CIPS), Anton Rizki Sulaiman, menekankan pentingnya kebijakan yang komprehensif untuk mendukung industri khususnya di sektor pertanian dalam negeri.
"Jangan melakukan kebijakan proteksionis yang merugikan produsen dalam negeri. Fokus pada insentif untuk mendukung perkembangan industri pengolahan agar mampu membeli komoditas dengan harga bersaing dan menguntungkan petani,” kata Anton, Rabu (23/4).
Anton menambahkan kebijakan harus memperhatikan kesejahteraan petani sebagai produsen komoditas. Pemerintah juga perlu menyediakan lingkungan yang sehat untuk mendorong investasi dan kemudahan berusaha.
“Selain itu, komoditas pertanian unggulan sendiri masih menghadapi berbagai persoalan, salah satunya adalah masih lemahnya sistem pengumpulan data. Terdapat dua sumber utama data perkebunan, yaitu perkebunan besar yang dikelola perusahaan negara dan swasta serta perkebunan yang dikelola masyarakat atau perkebunan rakyat,” pungkas Anton.
Sementara itu, Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Heru Tri Widarto, mengatakan bahwa Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mendukung petani komoditas prioritas seperti tembakau dan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Misalnya, pemberian bantuan alat pasca panen dan pengolahan, serta program kemitraan dengan perusahaan pengolahan tembakau untuk memberikan kepastian pasar dan harga bagi petani.
Kemitraan ini juga membantu petani mendapatkan akses terhadap teknologi, modal, dan pelatihan.
"Dengan adanya kemitraan yang kuat, diharapkan kesejahteraan petani tembakau dapat meningkat. Kementan mendorong petani untuk menghasilkan tembakau dengan kualitas yang baik sesuai dengan standar pasar,” kata Heru.
Selain itu, lanjut Heru, program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) juga menjadi bentuk dukungan pemerintah untuk petani tembakau.
"Dana ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani tembakau,” jelasnya.
Ia berharap dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah para petani unggulan Indonesia bisa sejahtera serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. (E-4)
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Pemanfaatan ruang laut diprediksi akan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi adalah indikator penting yang mencerminkan kenaikan produksi barang dan jasa dalam suatu negara selama periode tertentu.
EKONOMI Indonesia diproyeksikan tumbuh 5,08% secara tahunan (year on year/yoy) di triwulan IV 2024 dan tumbuh 5,05% (yoy) sepanjang 2024.
Indonesia diproyeksikan hanya memiliki pertumbuan ekonomi rata-rata 4,8% hingga 2027. Adapun, rinciannya adalah 4,7% pada 2025, 4,8% pada 2026, dan 5% pada 2027.
Laju pertumbunan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 hanya 4,87% secara tahunan (year on year/yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved