Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERAWATAN luka adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh semua orang, terutama bagi para guru dan orangtua. Melalui edukasi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa luka kecil tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ulul Albab menyatakan,edukasi tentang perawatan luka sejak dini perlu diberikan kepada anak, guru hingga orang tua.
"Pada dasarnya sangat penting untuk peran guru dan orang tua dalam usaha edukasi perawatan luka, dapat dimulai dengan pengenalan luka yang dapat dirawat sendiri, lalu dilanjutkan dengan cara rawat luka dan proses penyembuhan luka bila dirawat dengan baik," ujar Ulul di Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Baca juga : SoLeLands Platform Edukasi Anak Berbasis Gim Video
Ulul menegaskan, perawatan luka sebenarnya sederhana dan bisa dilakukan dalam tiga langkah, yaitu bersihkan, lindungi, dan sembuhkan. Bila terjadi luka, selalu ingat untuk bersihkan luka dengan cairan antiseptik supaya tidak infeksi. Kemudian lindungi luka dengan plester luka, dan terakhir bila diperlukan penyembuhan yang lebih cepat, bisa menggunakan salep luka. “Langkah pertama dalam perawatan luka adalah membersihkan luka untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan,” ucap dia.
Setelah luka dibersihkan, langkah selanjutnya adalah melindungi luka dari kotoran dan bakteri. Tahap akhir adalah menyembuhkan luka dengan memastikan luka tetap lembab. Penggunaan salep luka secara rutin dapat mempercepat penyembuhan hingga dua kali lebih cepat dan mengurangi risiko bekas luka. “Dengan memahami langkah-langkah sederhana namun efektif ini, kita dapat memastikan bahwa luka mendapatkan perawatan yang tepat sehingga mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Senior Brand Manager Healthcare PT Beiersdorf Indonesia Yosephine Caroline mengungkapkan, sebagai brand perawatan luka nomor 1 di Indonesia, Hansaplast berkomitmen untuk menyiarkan edukasi terkait dengan perawatan luka bagi masyarakat.
Baca juga : Perlukah ‘Punishment’ jika Anak tidak Masuk Ranking 10 Besar saat Terima Rapor? Bagaimana Cara Menyikapinya?
Dalam hal ini, Hansaplast berinovasi dalam mengedukasi anak Indonesia melalui program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka. Program ini merupakan rangkaian edukasi mengenai pertolongan pertama pada luka yang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menjangkau 50.000 anak usia sekolah di 250 SD di 5 provinsi Indonesia.
“Jumlah anak yang diedukasi tahun 2024 ini meningkat lebih dari 10x dibandingkan tahun 2024. Selain itu, Hansaplast juga melaksanakan beberapa Social Mission dengan mengadakan edukasi Anak Siaga Tanggap Rawat Luka melalui sosial media,” ucap dia.
Edukasi dilaksanakan di 5 Provinsi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Selain IDI, Dinas Pendidikan juga akan turut serta memberikan edukasi ke sekolah-sekolah terpilih. (Ata/Z-7)
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
PEMERINTAH telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Satriwan menekankan bahwa Permendikdasmen 7/2025 ini secara egaliter memberikan kesempatan yang sama untuk membuat guru dapat menjadi kepala sekolah.
Program ini akan menyasar guru berusia 50-55 tahun dan akan mendapatkan keistimewaan karena pengalaman mengajar mereka yang sudah lama.
Tunjangan sebesar Rp1,5 juta per bulan diberikan bagi guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di pulau-pulau yang lebih dekat.
Raco merupakan guru SD sekaligus ranger sambilan yang menjadi tulang punggung literasi di Pulau Komodo.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved