Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PERAWATAN luka adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh semua orang, terutama bagi para guru dan orangtua. Melalui edukasi yang tepat, kita dapat memastikan bahwa luka kecil tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ulul Albab menyatakan,edukasi tentang perawatan luka sejak dini perlu diberikan kepada anak, guru hingga orang tua.
"Pada dasarnya sangat penting untuk peran guru dan orang tua dalam usaha edukasi perawatan luka, dapat dimulai dengan pengenalan luka yang dapat dirawat sendiri, lalu dilanjutkan dengan cara rawat luka dan proses penyembuhan luka bila dirawat dengan baik," ujar Ulul di Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Baca juga : SoLeLands Platform Edukasi Anak Berbasis Gim Video
Ulul menegaskan, perawatan luka sebenarnya sederhana dan bisa dilakukan dalam tiga langkah, yaitu bersihkan, lindungi, dan sembuhkan. Bila terjadi luka, selalu ingat untuk bersihkan luka dengan cairan antiseptik supaya tidak infeksi. Kemudian lindungi luka dengan plester luka, dan terakhir bila diperlukan penyembuhan yang lebih cepat, bisa menggunakan salep luka. “Langkah pertama dalam perawatan luka adalah membersihkan luka untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan,” ucap dia.
Setelah luka dibersihkan, langkah selanjutnya adalah melindungi luka dari kotoran dan bakteri. Tahap akhir adalah menyembuhkan luka dengan memastikan luka tetap lembab. Penggunaan salep luka secara rutin dapat mempercepat penyembuhan hingga dua kali lebih cepat dan mengurangi risiko bekas luka. “Dengan memahami langkah-langkah sederhana namun efektif ini, kita dapat memastikan bahwa luka mendapatkan perawatan yang tepat sehingga mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Senior Brand Manager Healthcare PT Beiersdorf Indonesia Yosephine Caroline mengungkapkan, sebagai brand perawatan luka nomor 1 di Indonesia, Hansaplast berkomitmen untuk menyiarkan edukasi terkait dengan perawatan luka bagi masyarakat.
Baca juga : Perlukah ‘Punishment’ jika Anak tidak Masuk Ranking 10 Besar saat Terima Rapor? Bagaimana Cara Menyikapinya?
Dalam hal ini, Hansaplast berinovasi dalam mengedukasi anak Indonesia melalui program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka. Program ini merupakan rangkaian edukasi mengenai pertolongan pertama pada luka yang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menjangkau 50.000 anak usia sekolah di 250 SD di 5 provinsi Indonesia.
“Jumlah anak yang diedukasi tahun 2024 ini meningkat lebih dari 10x dibandingkan tahun 2024. Selain itu, Hansaplast juga melaksanakan beberapa Social Mission dengan mengadakan edukasi Anak Siaga Tanggap Rawat Luka melalui sosial media,” ucap dia.
Edukasi dilaksanakan di 5 Provinsi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Selain IDI, Dinas Pendidikan juga akan turut serta memberikan edukasi ke sekolah-sekolah terpilih. (Ata/Z-7)
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
PULUHAN ribu guru dan penjaga rumah ibadah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Kaltim (Kaltim) pada Rabu (25/6).
Lewat proyek Peta Virtual Wisata Kota Semarang, guru Ayu Kusumadiyastuti ubah pembelajaran teks deskriptif jadi teknologi petualangan.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
PEMERINTAH telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
Satriwan menekankan bahwa Permendikdasmen 7/2025 ini secara egaliter memberikan kesempatan yang sama untuk membuat guru dapat menjadi kepala sekolah.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved