Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RENDAHNYA gaji dosen swasta sempat mendapat sorotan. Laporan Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut dosen di universitas swasta jauh lebih rentan terhadap gaji rendah di bawah UMR.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Budi Djatmiko mengatakan bahwa hal itu tidak terlepas dari fakta bahwa mayoritas kampus swasta tidak memiliki sumber daya yang cukup. Ia memaparkan, kebanyakan kampus swasta hanya memiliki mahasiswa di bawah 1.000, bahkan ada yang di bawah 500.
“SPP rata-rata swasta itu Rp2,4 juta per semester. Bagaimana mungkin dia bisa menggaji dosen dengan baik dengan kondisi semacam itu?” ujar Budi kepada Media Indonesia, Senin (8/7).
Baca juga : Pengamat Harap tidak Ada Gap Gaji Dosen Negeri dan Swasta
Ia menyebut kampus-kampus swasta bergengsi dengan uang kuliah di atas Rp20 juta tidak sampai 10% dan hanya ada di kota-kota besar.
“Jadi kalau kita mengandalkan dari yayasan tidak mungkin karena uang kuliahnya murah. Kalau mau dimahalkan gak ada orang yang mau kuliah (di kampus swasta),” tegas Budi.
Ia menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa swasta relatif sedikit karena tergerus oleh perguruan tinggi negeri. Padahal, penghasilan dosen swasta akan dipengaruhi jumlah mahasiswa dan pembiayaan SPP-nya.
Baca juga : Ciptakan Asesor Berkualitas, Universitas BSI Kembali Gelar Sertifikasi Ulang
Oleh karena itu, dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi yang saat ini tengah digodok pemerintah, Aptisi mengusulkan soal pembagian tugas kampus negeri dan swasta.
“Perguruan tinggi negeri bertugas untuk menaikkan kualitas, swasta boleh memilih, mau menaikkan kualitas, berarti mahasiswanya sedikit atau mengutamakan kuantitas, mahasiswanya banyak,” kata Budi.
Ia menyarankan agar perguruan tinggi negeri fokus untuk menjadi perguruan tinggi riset agar masuk jajaran teratas universitas kelas dunia (world class university).
Baca juga : APTISI Sebut Kesejahteraan Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Lebih Mengkhawatirkan
“Perguruan tinggi kita tidak ada yang masuk 10 besar world class university, kita di angka 300-an. Mestinya pemerintah yang baru bertekad, perguruan tinggi negeri itu jangan menjadi pukat harimau, menerima banyak sekali mahasiswa,” ungkapnya.
“World class university itu risetnya harus banyak, harus menjadi research university. Universitas riset itu cirinya rasio dosen dan mahasiswanya 1:4,” imbuhnya.
Di sisi lain, kata Budi, penghasilan dosen swasta sebenarnya bisa terbantu dengan sertifikasi dosen. Namun, kesempatannya tidak seterbuka dosen negeri.
Baca juga : Pemberhentian Dekan FK Unair Bisa Matikan Kebebasan Demokrasi
“Kalau dosen negeri kan dengan sendirinya dapat langsung (sertifikasi). Kalau dosen swasta (menunggu) antrean sesuai dengan kondisi keuangan (anggaran pemerintah),” ujar Budi.
“Jadi sebenarnya kalau dosen swasta mendapat sertifikasi dosen itu lumayan. (Tunjangan) sertifikasi dosen kan paling rendah Rp2,5 juta. Kalau dia mendapatkan (gaji) dari yayasan Rp2,5 juta, sudah Rp5 juta,” imbuhnya.
Namun kenyataannya, kata Budi, tidak semua dosen swasta mendapatkan sertifikasi karena alokasi dana pendidikan untuk Kemendikbud-Ristek terbatas.
“Rp665 triliun (anggaran pendidikan) itu kan alokasinya 52% transfer daerah dan dana desa. Untuk Kemendikbud-Ristek cuma 15% atau Rp98 triliun. Itu jauh sekali dari apa yang mestinya uang itu masuk ke pendidikan,” kata dia.
Padahal apabila pemerintah mau menitikberatkan anggaran pendidikan itu untuk fungsi pendidikan di bawah Kemendikbud-Ristek, Budi meyakini sertifikasi bisa diberikan kepada semua dosen.
“20% anggaran harus dikembalikan ke pendidikan, nanti akan tercukupi (sertifikasi dosen). Di negara-negara maju itu dosen negeri maupun swasta mendapatkan sertifikasi dari pemerintah,” pungkasnya. (Ifa/Z-7)
Mulai dari masa awal kemerdekaan yang fokus pada konektivitas dasar antarwilayah, hingga era Orde Baru yang membangun jalan nasional, pelabuhan, dan irigasi.
Dalam menghadapi ancaman keamanan siber (cyber threats) Indonesia perlu memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengimbangi kebijakan efisiensi anggaran dengan meningkatkan inklusivitas perekonomian. Itu dinilai dapat menambal kontribusi belanja negara yang hilang
Agus menilai pemerintah perlu mengevaluasi menyeluruh PSN yang sudah berjalan. Salah satu PSN ialah Pantai Indah Kapuk (PIK) Tropical Concept.
Prabowo menyatakan akan menyerahkan pembangunan infrastruktur lebih besar ke swasta. Hal itu lantaran swasta diharapkan bisa lebih efisien dan tepat waktu dalam pengerjaannya.
PERUSAHAAN swasta dan BUMN harus berkolaborasi aktif dalam mendorong ambisi pemerintah untuk memenuhi target Net Zero Emission (NZE) dalam Paris Agreement.
Binus University meluncurkan Program Studi Digital Media Communication di kampus Alam Sutera.
Akreditasi dari LAM Teknik bukan sekadar status administratif, tetapi pemicu nyata perubahan mutu pendidikan teknik di Indonesia.
Arief Kusuma menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan penguatan tata kelola kelembagaan sebagai kunci utama dalam mentransformasi PTS menjadi institusi yang tangguh.
PRESTASI suatu perguruan tinggi hampir selalu diukur dengan membandingkan peringkatnya dengan perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
Lestari mendorong penguatan sistem pendidikan nasional secara menyeluruh, sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang sehat bagi semua pihak terkait.
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved