Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengungkapkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka lebih cocok untuk berlabuh di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atau Partai Golkar.
Hal itu merujuk pada pernyataan PDI Perjuangan yang menyebut Jokowi dan Gibran sudah bukan lagi kadernya. Penegasan PDIP itu tentu menimbulkan spekulasi ke partai mana Jokowi dan Gibran akan berlabuh.
“Ada dua partai yang cocok untuk Jokowi dan Gibran setelah tidak dianggap lagi sebagai kader PDIP. Dua partai itu PSI atau Golkar,” terangnya.
Baca juga : Kaesang di Pusaran Kekuasaan Tanah Air, Jokowi Main 2 Kaki?
Menurutnya, di PSI, Jokowi dan Gibran pastilah diterima dengan suka cita. Anak Jokowi sekaligus Ketum PSI Kaesang Pangarep akan sangat terbantu bila Jokowi dan Gibran masuk PSI.
“Jokowi dan Gibran juga akan dapat membantu membesarkan PSI. Peluang akan sangat terbuka mengingat Jokowi punya relawan militan dan pengaruh politik yang masih besar. Bahkan Gibran juga nanti punya pengaruh politik yang besar selama menjadi wakil presiden,” sambungnya.
Jamiluddin menambahkan kalau PSI besar, tentu dapat menjadi kendaraan politik bagi keluarga besar Jokowi. Siapa pun keluarga Jokowi yang akan berkarier di politik bisa menggunakan PSI.
Baca juga : Presiden Jokowi bukan Lagi Bagian dari PDIP
“Jokowi tidak perlu lagi melobi partai lain untuk menggunakan kenderaan politik keluarganya.”
Di sisi lain, Jokowi dan Gibran juga pasti diterima oleh para elite Partai Golkar. Hanya saja, Jokowi dan Gibran tentunya tidak akan mudah mendominasi di Golkar. Keduanya hanya menjadi kader Golkar yang pengaruh politiknya sulit mengakar hingga ke akar rumput.
“Karena itu, Jokowi tidak terlalu leluasa menjadikan Golkar sebagai kendaraan politik bagi keluarganya. Golkar akan sulit dijadikan rumah keduanya. Hal itu lebih berpeluang dilakukannya di PSI,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Jamiluddin menekankan bahwa Jokowi dan Gibran tampaknya lebih pas berlabuh di PSI. Jokowi dan Gibran dapat menjadikan PSI seperti partainya sendiri, sehingga ambisinya di dunia politik akan lebih mudah mewujudkannya.
“Hal itu juga akan menjadi pembuktian bagi Jokowi dan Gibran bahwa mereka dapat membesarkan partai politik. Setidaknya dapat mengangkat PSI bersaing dengan PDIP sebagai partai besar di tanah air,” pungkasnya. (Z-7)
Wapres disambut langsung oleh Bapak Try Sutrisno, Ibu Tuti Try Sutrisno, dan putri pertama Wapres ke-6 ini, Ibu Nora Tristyana Try Sutrisno.
AHY enggan berkomentar lebih jauh. Dia menegaskan bahwa hubungannya dengan Gibran sangat baik.
Gibran membagikan momen bersama AHY dan Bahlil menjawab isu hubungan mereka tak harmonis.
Gestur Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak menyalami menteri beberapa waktu lalu dinilai mengonfirmasi adanya perang dingin atau hubungan yang renggang.
Gestur Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak menyalami sejumlah menteri beberapa waktu lalu memberi kesan negatif.
Gestur Gibran tidak menyalami AHY kian mempertebal disharmoni dan rivalitas antar keduanya.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Tidak ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih mumpuni.
Golkar merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang pilkada tak langsung seperti gubernur ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.
Sarmuji mengatakan Golkar sejatinya terbuka bagi siapapun untuk menjadi kader. Terlebih untuk kepala negara yang telah menjabat sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa candaan itu muncul karena keduanya memiliki hubungan dekat sebagai sahabat sejak sama-sama aktif di satu organisasi saat menjadi aktivis.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri merupakan hal yang baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved