Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jokowi Diisukan Pimpin Golkar, Pengamat: Mungkin tapi tidak Mudah

Dinda Shabrina
22/3/2024 15:05
Jokowi Diisukan Pimpin Golkar, Pengamat: Mungkin tapi tidak Mudah
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.(MI/Moh Irfan)

BELAKANGAN santer diisukan Presiden Joko Widodo akan mengambil alih Partai Golkar dari Airlangga Hartanto. Jabatan yang diincar Jokowi setelah purnatugas dari presiden ialah ketua umum atau ketua dewan pembina Golkar.

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengungkapkan pengambilalihan partai itu mungkin saja terjadi, tetapi tidak mudah. Firman mengatakan mesti ada semacam kalkulasi dari masing-masing pihak yang harus saling menguntungkan.

Apabila pertimbangan itu masuk atau sesuai kalkulasi yang saling menguntungkan, mungkin saja para petinggi Golkar akan menyerahkan kursi kepada Jokowi. "Mungkin karena kalau memang mayoritas Golkar menghendaki soliditas yang ditopang oleh kekuatan eksternal yang dianggap menjanjikan, ya why not itu dilakukan? Kalau itu yang ada dalam keyakinan kader-kader Golkar ya. Kalau tidak ya saya kira, seperti yang saya sampaikan, bisa saja, mungkin, tetapi tidak mudah," kata Firman kepada Media Indonesia, Jumat (22/3).

Baca juga : Presiden Jokowi Dipastikan tidak Hadiri Kampanye Akbar di GBK

Firman juga menyinggung bahwa sesungguhnya Golkar merupakan partai yang konsisten merekrut anggotanya melalui serangkaian proses kaderisasi. Semestinya Golkar bisa konsisten menerapkan hal itu, meski ada orang dengan pangkat tertinggi di Indonesia ingin bergabung ke partai tersebut.

"Partai Golkar itu partai kader. Harusnya kalau konsisten untuk menerapkan itu, tidak mudah (masuk). Jangankan sebagai pimpinan, sebagai salah seorang katakanlah jajaran pimpinan, itu juga tidak mudah," ujar Firman.

Namun, melihat kondisi perpolitikan di Indonesia yang sangat dinamis dan cenderung mudah menabrak berbagai prinsip dan ketentuan, Firman berpendapat mungkin saja prinsip yang ada di Golkar tak diperlukan untuk kasus tertentu. 

"Saya kira, secara aturan main, memang tidak memungkinkan. Tetapi ya, hari ini politik kita bisa memungkinkan segala sesuatu. Kita lihat saja nanti perkembangannya,” ucap dia. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya