Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim, buka suara terkait berubahnya tampilan Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap). Diketahui sejak Selasa (5/3) malam, tampilan Sirekap tidak lagi menyuguhkan grafik tabulasi perolehan suara.
Chico menilai terlalu banyak gimik, kontroversi dan masalah yang datang dari Sirekap. Saking banyaknya masalah yang muncul, Chico menduga sistem tersebut sengaja dibuat untuk memanipulasi suara. Ia mengatakan pihaknya sangat khawatir dengan hasil penghitungan suara di pemilu, terutama pilpres tahun ini.
“Sirekap ini memang banyak sekali masalah. Ini cukup menghawatirkan, terutama dalam menyikapi hasil dari penghitungan di pemilu tahun ini. Jadi benar-benar ya, Sirekap ini dibuat untuk semacam mengelabui atau memberi ruang untuk melakukan kecurangan? Ini yang masih jadi pertanyaan,” kata Chico kepada Media Indonesia, Rabu (6/3).
Baca juga : Banyak Anomali Hitung Suara, KPU Disebut tidak Profesional
Tampilan Sirekap yang tiba-tiba berubah tanpa pemberitahuan, kata Chico, hanya salah satu dari sekian banyak masalah yang datang dari Sirekap dan KPU. Dia hanya berharap kejanggalan-kejanggalan yang ada diusut dengan tuntas.
“Ini harus diselesaikan segera. Ini menjadi sumber masalah dan menimbulkan kontroversi dan polemik di masyarakat. Terkait hilangnya grafik ini hanya salah satu dari sekian banyak masalah yang terjadi di Sirekap,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia, website KPU pemilu2024.kpu.go.id sudah tidak lagi menampilkan gambar diagram perolehan suara. Jumlah suara pasangan calon (paslon) termasuk presentasenya juga tidak lagi terlihat. Tidak hanya itu, informasi terkait jumlah suara pada tempat pemungutan suara (TPS) yang telah diinput dari Form C hasil juga tidak lagi diperlihatkan. (Z-11)
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
NasDem konsisten dalam konteks mendukung figur Anies maju dalam konteks nasional pilpres, maupun pilkada.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
SEJUMLAH pakar dan aliansi masyarakat sipil menilai praktik cawe-cawe Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di Pilkada 2024.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres.
PENGGELEMBUNGAN jumlah pemilih dalam situs Sirekap juga terjadi di wilayah Jawa Barat. Lagi-lagi, penggelembungan terjadi pada pasangan Prabowo-Gibran.
Sirekap tetap diperlukan pada Pilkada 2024 supaya masyarakat dapat memperoleh hasil pemilihan secara cepat. Kendati demikian, sengkarut persoalan yang meliputi penggunaan Sirekap
KPU menyampaikan Sirekap yang akan digunakan di Pilkada nanti telah melewati berbagai perbaikan sistem.
Idham Holik mengatakan Sirekap telah disetujui untuk digunakan kembali di Pilkada 2024.
KPUD harus mengkaji ulang keputusan ini, kemudian melakukan pengembangan teknologi yang lebih komprehensif.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) akan menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap), untuk mendukung perhitungan dan pelaporan hasil pemilu secara lebih efisien,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved