Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DEPUTI III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono mengatakan mahalnya harga beras di pasaran disebabkan karena produksi dalam negeri beberapa bulan terakhir terutama Januari-Februari sedikit. Ia lebih jauh menjelaskan ada disparitas antara produksi dan konsumsi beras dalam negeri. Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional.
"Produksi lebih kecil dari kebutuhan (defisit)," ujar Edy, melalui pesan tertulis, Rabu (28/2).
Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi sempat menyampaikan total produksi tahun 2023 masih surplus 340 ribu ton. Namun, pada Januari dan Februari 2024, ada minus antara produksi dan konsumsi sebesar 2,8 juta ton.
Baca juga : Harga Beras Naik Bikin Persepsi Ekonomi Indonesia Buruk
Faktor lain yang menyebabkan harga beras melonjak, sambungnya, adalah biaya produksi di tingkat petani juga naik. Menurutnya produksi beras saat ini lebih rendah daripada biasanya karena musim tanam yang mundur akibat fenomena El Nino tahun lalu. El Nino mengakibatkan curah hujan menurun.
"Ada juga yang gagal tanam," imbuhnya.
Pemerintah menampik tudingan mahalnya beras merupakan imbas dari terkurasnya cadangan beras pemerintah. Seperti diberitakan, pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi belakangan ini masif memberikan bantuan pangan pada masyarakat berupa beras 10kilogram (kg). Edy mengatakan cadangan beras pemerintah di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) masih sekitar 1,4 juta ton.
"CBP di Bulog masih kuat, sekitar 1,4 juta ton. Beras tersedia, terutama di pasar tradisional dan warung-warung. Cek saja kalau tidak percaya. Yang masalah harganya lebih mahal daripada sebelumnya," papar Edy.
(Z-9)
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved