Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGAMAT politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai pelantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN merupakan bagian dari kepentingan politik Presiden Jokowi. Pasalnya, koalisi pendukung Jokowi saat ini tidak begitu solid, sehingga Jokowi ingin kembali memperkuat koalisinya pasca Pilpres.
"Jadi kepentingan dilantiknya ini lebih pada kepentingan politik. Misalnya untuk memperkuat koalisi Pak Jokowi di pemerintahan saat ini," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (21/2).
Hendri menambahkan bahwa adanya wacana hak angket juga menjadi faktor penting bagi Jokowi untuk memperkuat koalisinya di parlemen.
Baca juga : Pesan Wapres untuk AHY yang Menjadi Menteri ATR: Jangan Ada Lagi Mafia Tanah
"Kan saat ini ada desas-desus atau usulan hak angket hasil pemilu, itu kan Pak Jokowi perlu memperkuat koalisinya. Karena satu-satunya partai yang ketumnya belum jadi menteri ya AHY, jadi harus diperkuat, diikat Pak Jokowi," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menyebut bergabungnya AHY ke kabinet Jokowi tidak terlepas dari peran Prabowo. Apalagi, sebelumnya Prabowo sempat bertemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sangat mungkin peran Prabowo ini yang bisa membuat mas AHY jadi anggota kabinet Pak Jokowi sekaligus juga awalan buat AHY nanti bisa membantu Pak Prabowo di kabinet berikutnya bila nanti diumumkan secara resmi oleh KPU," kata dia.
Baca juga : 9 Tahun Oposisi, Demokrat Kini Jadi Bagian Pemerintah
Senada dengan Hendri, pengamat politik Prof Lili Romli juga menyebut pelantikan AHY hanya sekadar memperkuat koalisi Jokowi. Di sisi lain, juga sebagai persiapan untuk pemerintahan baru yang juga didukung Partai Demokrat.
"Ya itu bagian dari strategi untuk mengamankan kekuatan di parlemen dan juga sebagai bentuk kompensasi yang sudah mendukungnya. Dengan diangkatnya AHY sebagai menteri, Partai Demokrat sudah menjadi bagian dari koalisi Jokowi dan pemerintahannya. Diharapkan dengan itu transisi berjalan smooth, mulus dan lancar karena tambah kekuatan," terangnya.
Meski demikian, kata dia, Jokowi dan Prabowo dinilai akan mengajak partai lain untuk bergabung bersama pemerintahan yang baru. Hal itu bisa diketahui dengan adanya pertemuan Jokowi dan Surya Paloh beberapa waktu lalu.
"Menurut saya Prabowo dan Jokowi juga akan tetap merayu partai-partai lainnya karena tidak cukup dengan jumlah partai yang ada. Jika partai lain bergabung, seperti NasDem dan PKB, kekuatanya menjadi lebih besar," ucapnya.
"Saya berharap parpol lain tidak bergabung agar kekuatan oposisi di parlemen kuat, ada kekuatan penyeimbang. Ini juga terkait dengan kelangsungan demokrasi yang sudah mengalami kemunduran agar kembali maju dan berkembang," tandasnya.(Z-8)
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, mengungkapkan 1,1 juta hektare tanah yang tersebar di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dapat diberdayakan untuk kepentingan masyarakat.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menjawab pengaduan masyarakat terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di Banten.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mendorong semua unit kerja Kementerian ATR/BPN agar wajib berinovasi meningkatkan pelayanan.
Nusron mengungkapkan salah satu tugas pertama yang akan segera ia jalankan adalah mempersiapkan panitia pengadaan tanah dalam rangka menopang proyek-proyek dan pembangunan infrastruktur.
Nusron ingin mafia tanah dibuat jera tidak hanya dengan pasal tindak pidana umum, tapi juga tindak pidana korupsi hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Nusron menjelaskan pihaknya siap berkoordinasi dengan Kapolri untuk penegakan hukum terkait berbagai isu-isu kejahatan di bidang pertanahan khususnya dalam memberantas mafia tanah.
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Prabowo juga menyambut dengan senyuman dan sempat mengepalkan tangan.
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan Presiden Joko Widodo akan menghadiri Sidang Tahunan MPR serta sidang gabungan DPR dan DPD tahun 2025
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), belum mengonfirmasi kehadiran mereka dalam Sidang Tahunan MPR
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved