Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
‘RIP Demokrasi’ menjadi topik hangat di sosial media X dengan total 10 ribu cuitan lebih pada pukul 18;46 WIB, melonjak ribuan cuitan tak sampai satu jam. Netizen media sosial yang dulu bernama Twitter itu, ramai-ramai menyerukan kekecewaan pada banyaknya desas-desus kecurangan tepat di hari pemungutan suara pada Rabu (14/2).
Jenis cuitan yang dengan topik ‘RIP Demokrasi’ sangat beragam. Beberapa akun menyampaikan secara langsung kekecewaan mereka. Salah seorang pengguna X dengan akun @ibunyalalaa mengatakan merasa sedih karena masyarakat tidak memilih berdasarkan kompetensi calon pemimpin.
“Ternyata rakyat Indonesia masih suka pemimpin yang gimmick joget-joget, yang diskusi publik jarang datang, dan ditanya apapun dijawabnya makan. RIP Demokrasi,” cuitnya.
Baca juga : Koalisi Ganjar-Mahfud Bahas Laporan Indikasi Kecurangan Pemilu Berbagai Daerah
Namun, terdapat juga banyak akun yang memilih media foto dengan pesan-pesan cukup pedas. Akun @aoeliaRF, membagikan foto lawas Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto yang sedang memegang cerutu, dengan tulisan ‘Selamat Datang Neo Orba’ di bagian bawah.
Unggahan itu pun mendapat 72 komentar yang kebanyakan membantah jika demokrasi sedang tidak baik. Namun, pemilik akun bernama Wakanda No More Indo4ever itu membalas pesan-pesan kontra dengan berita pelaporan tiga guru besar yang ada di film Dirty Votes.
Film berdurasi hampir dua jam itu tidak hanya sekali diperbincangkan dalam tren topik ‘RIP Demokrasi’. Akun @ayaslaper membagikan sedikit cuplikan film tersebut dengan tantangan kepada semua orang yang mengatakan bahwa Dirty Votes merupakan kampanye gelap.
Baca juga : TPS Bernuansa Valentine di Sidoarjo: Pemilih Dapat Hadiah Coklat Usai Nyoblos
“Boleh kali kasih data selengkap dan sejelas kayak apa yang mdilakukan para ahli di sini. Enggak abis pikir sama orang yang bilang ini black campaign, rip demokrasi,” sebagaimana ditulis oleh pemilik akun bernama Baget itu.
Ada juga akun yang membagikan video dugaan kecurangan Pemilu dengan surat suara yang sudah tercoblos di gambar pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebelum pemilih masuk ke bilik suara, di berbagai tempat.
Akun @AdityaAriefandi membagikan video dugaan kecurangan di desa Bojong Kunci, Kabupaten Bandung.
Baca juga : Jokowi: Semoga Pemilu Berlangsung Jujur dan Adil
“Di TPS 44 Bojong Kunci, sudah tercoblos nomor 2, tidak sah, ya,” ujar seorang panitia penyelenggara dalam video tersebut.
Sebagai informasi, video dugaan kecurangan pemilu dengan lubang di surat suara sebelum pemilih masuk ke dalam bilik sempat mewarnai media sosial siang ini. Selain di Bojong Kunci, video serupa juga dibagikan oleh warga Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dan Jl. Dadap, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Cuitan di pembicaraan terkait topik ‘RIP Demokrasi’ terus bertambah sejalan dengan waktu. Walaupun mengungkapkan ekspresi dengan cara yang beragam, terdapat satu benang merah dalam diskusi di ruang digital tersebut. Netizen meluapkan berbagai kekecewaannya atas Pemilu 2024. (Z-8)
SEBANYAK 16 organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam sepakat mendukung Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah dalam mengajak masyarakat kembali tenang.
Ayu mengungkapkan hal tersebut dengan mengunggah ulang tulisan dari teman-teman instagram lain yang berisikan ajakan untuk saling jaga antarwarga
Pejabat publik idealnya memaknai demokrasi dengan dialog dinamis, bukan hanya respons pasif pada tekanan massa.
Tulisan ini menelusuri dinamika politik Indonesia melalui lensa tiga filsuf Islam: Al-Farabi, Ibn Khaldun, dan Ali Shariati.
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Partai politik di Indonesia saat ini juga mengalami permasalah yang sama yakni konstituen lebih terikat pada tokoh daripada pada program atau ideologi partai.
Keputusan Prabowo memberikan amnesti pada Hasto Kristiyanto dan abolisi pada Tom Lembong harus dibaca menggunakan asumsi yang tepat
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Core memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 akan lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024.
Pemilu serentak nasional terdiri atas pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, dan DPD RI.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti kompleksitas Pemilu serentak atau yang berlangsung bersamaan, terutama dalam konteks pemilihan legislatif dan presiden
Usulan tersebut berkaca pada pelaksanaan Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak pada 2024 yang membuat penyelenggara Pemilu memiliki beban yang berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved