Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDONESIA saat ini dihadapkan dengan dua situasi yang membutuhkan perhatian. Yakni indeks demokrasi Indonesia yang kian terjun bebas dalam beberapa tahun terakhir; kedua, bonus angka generasi muda yang mulai aktif sebagai political citizenship dalam Pemilu 2024 hampir sebesar 55% dari total pemilih yang ada.
Komunitas Bincang Muda berkomitmen penuh untuk mendorong partisipasi bermakna generasi muda dalam membangun dan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, baik secara prosedural maupun subtansial.
“Faktanya, demokrasi di Indonesia masih ada dalam tumpuokan masalah. Masalah yang wajib menjadi prioritas kita bersama untuk mencapai visi Indonesia di masa depan. Berdasar data Economist Intelligence Unit, indeks Demokrasi kita mengalami penurunan yang luar biasa besar, dari peringkat ke-52 turun loncat menjadi ranking ke-54. Wajar makanya kita bisa dikategorikan sebagai negara dengan Demokrasi yang cacat," kata Founder Bincang Muda Raden Farhan Syahir dalam Pre-launching Bincang Muda dengan tajuk “H-10 Pemilu 2024, Anak Muda masih bingung pilih siapa” di Interaksi Space, Kota Depok, Minggu (4/2).
Baca juga : Kemunduran Kualitas Demokrasi Makin Terasa
Komunitas Bincang Muda akan melaksanakan Pre-launch Bincang Muda di lima provinsi dengan angka generasi muda paling tinggi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten. Pelaksanaan Pre-launch Bincang Muda perdana dilaksanakan di Kota Depok yang menjadi representasi Provinsi Jawa Barat dengan angka generasi muda tertinggi di Indonesia.
Kegiatan Pre-launch Bincang Muda perdana di Kota Depok ini secara spesifik membawa tajuk H-10 Pemilu 2024, Anak Muda masih bingung pilih siapa dengan mengundang empat narasumber utama, yaitu Surya Hadipermana (Politisi PKS); Nofel Saleh Hilabi (Politisi Golkar); Vicky Prasetyo (Politisi Perindo); dan Jian Ayune Sundul Langit (Tim Bincang Muda); serta dipandu oleh Sabina Zahrani sebagai moderator.
Keempat narasumber berbicara pentingnya keterlibatan anak muda dalam politik dan terutama Pemilu 2024, mereka menyatakan kedepannya diperlukan banyak kanal untuk menjamin keterlibatan dan partisipasi anak muda dalam aktivitas politik kebangsaan. Keempatnya sepakat bahwa anak muda membawa pembaharuan dalam politik, hal ini menjamin masa depan cerah politik Indonesia. (RO/Z-3)
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, mengingatkan pentingnya menjaga dan meneruskan nilai-nilai perjuangan para tokoh bangsa.
Jovial da Lopez menyebut keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi kunci penting dalam membentuk karakter yang tangguh dan percaya diri.
Anggota Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier, mendorong pelatihan khusus bagi anak-anak muda yang belum mendapatkan kesempatan kerja. Ketimbang langsung disuruh kerja, lebih baik dilatih dulu.
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Rumah masih menjadi sesuatu yang sulit dimiliki oleh anak muda di Indonesia saat ini. Faktor ekonomi dan sosial menjadi kendala utama.
Ketika masyarakat adat ditinggalkan dan tidak diakui, demokrasi akan menurun
Setiap warga memiliki hak konstitusional untuk menggugat produk UU jika memenuhi syarat.
Bayu melaporkan bahwa struktur kepengurusan baru telah terdaftar secara resmi melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0000825.AH.01.08.TAHUN 2025.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved