Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA calon presiden mengisyaratkan spirit politik rekonsiliasi dalam debat, Jakarta, Minggu (4/1) malam. Pasalnya, tidak seperti debat-debat sebelumnya yang sarat dengan intensitas serangan panas, debat kelima justru menunjukkan sejumlah sikap yang cukup simpatik di antara para kontestan.
Itu disampaikan Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam. "Memang ada serangan terkait politisasi distribusi bansos, isu ketimpangan dan ketidakadilan, serta isu konflik kepentingan. Namun takaran serangannya, tidak sekuat debat-debat sebelumnya," ujar Umam, Minggu (4/2).
Menurutnya, debat terakhir seolah memberikan pesan tentang proses pendinginan (cooling down) sehingga politik pecah belah tidak berkembang menjelang hari pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.
Baca juga : Haedar Nashir Harap Debat Capres Cawapres Lebih Substantif
Ia mengatakan kubu calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menunjukkan kekompakan dengan mencoba saling memancing untuk menghantam kubu 2. Namun, penampilan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dinilai lebih siap dibanding debat sebelumnya yang tampak hanya pasrah menikmati serangan rival.
"Di debat pamungkas ini, sejumlah poin-poin penting dan detail argumen solutif bisa ia (Prabowo) paparkan sehingga ruang serangan terhadap capres 02 relatif tidak sekuat debat-debat sebelumnya. Prabowo cukup diuntungkan dengan diberikan kesempatan pertama memaparkan visi misi, sehingga dirinya bisa menghindari kegusaran akibat serangan yang dilakukan oleh lawannya di momentum serangan awal," tutur Umam.
Secara konten, Umam mengatakan tema pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM), memang terasa 'Anies banget'. Ia menganggap Anies mampu menghadirkan sejumlah argumen filosofis tentang pentingnya investasi SDM yang akhirnya disetujui dua paslon lain. Namun, sambungnya, Ganjar dan Prabowo tampak mampu mengimbangi dengan jawaban yang berbasis pengalaman lapangan masing-masing.
Baca juga : Anies dan Ganjar Dinilai Kompak Serang Prabowo saat Debat Capres
Terkait isu kebudayaan, elaborasi tema dianggap cenderung direduksi hanya sebatas aspek seni budaya. Ketiga paslon, sambung Umam, tidak banyak mengelaborasi sisi kebudayaan sebagai suprastruktur peradaban untuk pembangunan SDM unggul, berintegritas, disiplin, jujur, dan bertanggung jawab, sebagai prasyarat hadirnya angkata kerja yang produktif dan berdaya saing tinggi.
"Patut disayangkan pula capres 1 dan capres 3 tidak mengevaluasi janji Revolusi Mental sebagai ekspresi revolusi kebudayaan yang pernah digaungkan oleh Presiden Jokowi yang saat ini terasa lekat dengan kubu 02. Di tema kesehatan, evaluasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan juga tidak termanfaatkan optimal sebagai materi debat dan serangan," tuturnya.
Ia juga menilai para paslon mencoba menggunakan sejumlah narasi dan argumen untuk dioptimalkan guna mengonsolidasikan basis dukungan elektoral. Ia mencontohkan Anies sering menggunakan terminologi Jawa untuk mengonsolidasikan basis pemilih dari segmen Jawa. Anies juga beberapa kali menggunakan argumen Islam moderat yang bisa diarahkan untuk mengonsolidasikan dukungan Nahdliyin yang saat ini terfragmentasi.
Baca juga : Anies Baswedan Dapat 90% Sentimen Positif Media Sosial
"Sementara itu, janji Prabowo untuk membantu keraton-keraton kerajaan dan Kesultanan berpotensi mengonsolidasikan basis pemilih adat dan para raja-raja di tingkat lokal yang juga masih punya pengaruh dan akar sosial-politik di wilayah masing-masing," tukasnya. (Z-2)
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
Pembahasan RUU Pemilu membutuhkan waktu panjang demi menciptakan sistem pemilu yang sesempurna mungkin.
Demokrasi tidak bisa dipisahkan dari politik karena sesungguhnya politik adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
Pemerintahan konservatif sebelumnya dikenal dengan pendekatan keras terhadap Korea Utara, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bawa penyewaan pesawat jet saat pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sebagai langkah operasional strategis dalam situasi luar biasa.
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
RELAWAN Ganjar Pranowo atau Ganjarist menggelar Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 yang dilaksanakan secara serempak
Ganjar mengungkapkan bahwa bantuan dana untuk partai bisa berasal dari berbagai sumber tak hanya terbatas pada APBN.
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menjelaskan tiga fokus utama pada para kader PDIP yang baru terpilih sebagai kepala daerah.
KETUA Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri sidang Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri sidang pemeriksaan Hasto Kritsianto sebagai terdakwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved