Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Presiden Joko Widodo dinilai tidak lagi memiliki adab dalam berpolitik. Sebagaimana diketahui, ia menyebut bahwa presiden diperbolehkan kampanye dan memihak pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di gelaran pilpres. Padahal, sebelumnya, ia meminta seluruh pejabat pemerintahan, kepala daerah dan seluruh ASN bersikap netral.
Jokowi juga dinilai salah kaprah mengartikan salah satu aturan di Undang-undang Pemilu terkait presiden boleh berkampanye. Ada hal yang berbeda antara situasi normal dengan kondisi Jokowi saat ini.
"Semestinya memang boleh tapi konteks yang terjadi sekarang, yakni Jokowi dan anaknya, berbeda dengan konsep presiden boleh kampanye yang ada di UU," kata pakar hukum tata negara Feri Amsari dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com, Minggu (28/1).
Baca juga: Bawaslu harus Tuntaskan Insiden Dugaan Iriana Salam 2 Jari
Feri menerangkan, secara logika politik dan logika pembentukan undang-undang, presiden boleh berkampanye. Apalagi, bila konteksnya presiden berstatus sebagai petahana yang kemudian ingin maju lagi untuk periode kedua.
"Namun, ini berbeda karena lumrahnya presiden membela atau mendukung calon yang berasal dari partainya. Sementara ini tidak. Ini ada keajaiban dalam konteks Presiden Jokowi," jelasnya.
Feri menyebut Jokowi diusung dua kali oleh PDI Perjuangan sebagai presiden. Anehnya, Jokowi malah meninggalkan PDIP dan mendukung calon di partai lain.
Baca juga: Jokowi Bertemu AHY di Yogyakarta, Istana: Sarapan sambil Bahas Kebangsaan
"Problemnya, Jokowi mendukung yang bukan partainya. Di sini rusak mekanisme pengkaderan parpol, Itu hancur betul dibuat Jokowi. Tidak ada adab politik," ucap dia.
Feri menilai Jokowi sejatinya tahu aturan dan norma yang ada. Namun, itu tidak betul-betul diterapkan. Ucapannya soal netralitas penyelenggara negara hanya bualan alias manis di mulut saja.
"Tingkat kepercayaan dirinya cukup tinggi bahwa ada kemenangan di kubu anak beliau di satu putaran. Namun, kemudian terjadi perubahan suasana politik yang mengganggu perasaan batin beliau," tandasnya. (Z-11)
Kesultanan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang hebat asal Sula untuk mengusir penjajah.
Idul Fitri dan Idul Adha merupakan dua hari raya yang sangat dimuliakan. Jadi apa saja adab-adab dalam Hari Raya Id?
Seorang individu yang beragama Islam sebaiknya membacakan doa saat memasuki area pemakaman. Terdapat beberapa doa yang dapat diucapkan.
Adab melakukan doa yang benar, kalian harus menghadap kiblat. Lalu angkat kedua tangan kalian dan rapatkan telapak saat berdoa.
Assalamualaikum adalah salam yang mendalam dan penting dalam budaya Islam. Assalamualaikum dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Peace be upon you.
Dalam Islam, segala aspek kehidupan diatur dengan ajaran yang komprehensif, termasuk urusan rumah tangga dan hubungan suami istri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
Indonesia sedang mengalami krisis legitimasi karena lembaga-lembaga demokrasi dikendalikan oleh kepentingan dinasti
Idealnya kampus memang harus hadir menyikapi gejolak politik menjelang Pemilu 2024
Dinamika politik yang begitu cepat dan kompleks, perlu dihadapi realitas bahwa identitas politik Generasi Z tidaklah homogen.
Ayep Zaki ingin membawa tanah kelahirannya, Sukabumi, Jawa Barat, bangkit menjadi daerah nomor satu di Indonesia.
Sepanjang 2020, jagat Tanah Air tak luput dari hiruk pikuk politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved