Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
NAMA Thomas Lembong atau Tom Lembong menjadi perbincangan hangat setelah disebut oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (21/1). Gibran menyebut nama Thomas Lembong dalam konteks pertanyaan kepada calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Gus Imin).
Gibran menyampaikan bahwa Pak Thomas Lembong kerap mengadvokasi penggunaan lithium ferro phosphate, demikian katanya dalam debat semalam.
"Lithium ferro phosphate, itu sering digaungkan Pak Thomas Lembong itu," kata Gibran saat debat.
Baca juga: Soal Gibran Sebut Tom Lembong dalam Debat, Ada yang Kangen?
Namun, ketika Gus Imin dihadapkan pada pertanyaan yang dianggap "menjebak'. Ia berusaha mengelak dengan menyatakan bahwa setiap diskusi memiliki etika, termasuk dalam debat Cawapres malam itu.
Thomas Lembong atau dikenal sebagai Tom Lembong, kelahiran 4 Maret 1971, memiliki riwayat karier yang sangat mengesankan. Ia adalah anak dari Yohanes Lembong atau Ong Joe Gie dengan Yetty Lembong.
Tom pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Kerja pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, mulai dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016. Setelah itu, ia menempati posisi sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga 23 Oktober 2019.
Baca juga: Tom Lembong: Kesepakatan Freeport Baru Langkah Awal
Selain perannya dalam pemerintahan, Thomas Lembong juga terkenal sebagai penulis teks pidato untuk Presiden Jokowi. Dua pidatonya yang cukup dikenal adalah "Game of Throne" dan "Thanos," yang disampaikan dalam forum-forum ekonomi dunia.
Sebelum terjun ke dunia pemerintahan, Thomas Lembong memiliki pengalaman sebagai pengusaha dan pengelola dana investasi, termasuk bekerja di Deutsche Bank dan Morgan Stanley.
Lulusan Harvard University pada tahun 1994, Thomas Lembong juga pernah terpilih sebagai Young Global Leader oleh World Economic Forum pada tahun 2008. Ia memiliki pengalaman kerja di luar negeri sebelum pulang ke Indonesia, di mana ia pernah menjadi Division Head dan Senior Vice-President di Indonesian Bank Restructuring Agency (BPPN).
Pada perjalanan kariernya, Thomas Lembong juga terlibat dalam kepemilikan jaringan bioskop terbesar di Indonesia, PT Graha Layar Prima atau Blitz Megaplex. Selain itu, ia turut mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Gus Imin (AMIN), dan saat ini menjabat sebagai Co-Captain Timnas AMIN dalam Pilpres 2024.
Sejak disebutkan dalam debat cawapres, nama Thomas Lembong menjadi trending di media sosial X saat berlangsungnya laga adu gagasan. Gibran Rakabuming Raka kembali menyebut nama Tom Lembong dalam debat, menyinggung pendapat Gus Imin mengenai pemanfaatan nikel dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Dalam konteks pendidikan, Tom Lembong menempuh pendidikan arsitektur dan desain perkotaan di Universitas Harvard, lulus pada tahun 1994. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memulai karier di bidang keuangan dan investasi sebelum akhirnya terlibat dalam pemerintahan Indonesia.
Pada sisi politik, Tom Lembong mendukung pasangan Anies-Cak Imin dan namanya mencuat kembali dalam perdebatan cawapres sebagai sosok yang mungkin memberikan pertanyaan kepada Gus Imin. Seiring berjalannya waktu, Thomas Lembong terus aktif dalam berbagai peran, termasuk sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk pada Agustus 2021.
Penghargaan yang pernah diraih oleh Thomas Lembong mencakup gelar Young Global Leader oleh World Economic Forum tahun 2008, Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship tahun 2017, dan Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade atau Gwanghwa Medal Korea Selatan tahun 2020. Kini Tom Lembong sebagai Co-Captain Timnas Amin dalam Pemilihan Presiden 2024, sejak 14 November 2023. (Z-10)
Tom terpaksa menulis pleidoi tersebut secara manual dengan tangannya sendiri. Menurut Harli, banyak terdakwa yang menulis pleidoi secara manual.
Tom berdalih bahwa laptop dan tablet itu dimanfaatkan untuk menulis pleidoi yang tebalnya bakal berpuluh-puluh halaman.
Pertanyaan itu pun dibenarkan oleh Robert, yang dihadirkan sebagai saksi dari Kementerian Perdagangan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
JAKSA Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan kebijakan impor gula mentah (raw sugar) yang dilakukan oleh mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong
PENGAMAT politik Ray Rangkuti sebut pola impunitas dalam penanganan kasus Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung.
TERSANGKA kasus impor gula Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, menagih salinan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menjadi dasar dari proses hukum
Prof Agus telah menulis dan menerbitkan 11 buku yang membahas berbagai topik seputar politik, keamanan, dan hubungan internasional.
Sutradara kondang Hanung Bramantyo kembali menunjukkan produktivitasnya dengan menghadirkan dua film pada Februari ini.
Dedikasi Pramoedya Ananta Toer tidak lepas dari berbagai konsekuensi berat, ia harus merasakan pahitnya penjara di tiga rezim berbeda.
Kelima Penulis dongeng Indonesia ini menghasilkan karya legendaris yang menghibur sekaligus mendidik.
Han Kang, yang kini berusia 53 tahun, sebelumnya dikenal luas berkat karyanya The Vegetarian, yang memenangkan Man Booker International Prize pada 2007.
Penamuda mengundang para penulis untuk berkolaborasi menulis buku dengan beragam tema.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved