Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
MENJELANG hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024, beberapa pegiat pemilu menilai program pemerintah semakin kentara untuk dipolitisasi. Ini diperparah dengan banyaknya jumlah menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo yang masuk dalam tim pemenangan calon presiden-calon wakil presiden tertentu.
Dugaan politisasi itu paling anyar dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang saat ini menjadi capres nomor urut 2. Ia hadir dalam Seminar Nasional terkait Giant Sea Wall pada Rabu (10/1). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahkan menyebut seminar itu digagas oleh Prabowo.
Dalam kontestasi Pilpres 2024, Partai Golkar menjadi salah satu partai pengusung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres. Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati menilai aturan bagi para menteri dalam Pemilu 2024 memang sangat longgar.
Baca juga : Prabowo-Gibran akan Perkuat Swasta Dalam Pembangunan Ekonomi
Baginya, potensi politisasi anggaran negara memang sangat rawan dan mendegradasi kualitas proses penyelenggaraan pemilu yang sedang berlangsung. Apalagi, banyak menteri dalam kabinet yang sulit memosisikan diri karena beririsan sebagai tim pemenangan capres-cawapres.
"Para menteri tentu akan menggunakan kuasanya untuk secara sengaja menunggangi kepentingan politik sehingga saat ini nyaris semua program kementrian sangat jelas dan terang benderang untuk kemenangan kandidat," ujarnya kepada Media Indonesia.
Baca juga : KPU Anggap Bawaslu Kurang Detail Lakukan Pengawasan Logistik
Neni berpendapat, para menteri yang terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024 akan terus berkoordinasi untuk menggunakan instrumen negara dalam meraih kemenangan. Itu dilakukan dengan mengadakan acara yang tidak ada kaitannya sedikit pun dengan jabatan menteri dan dinilai dipaksakan.
"Sudah sangat terlihat jelas sih politisasi anggaran dan bantuan kementrian itu dengan terang benderang," tandasnya.
Selain kegiatan Seminar Nasional terkait Giant Sea Wall, politisasi anggaran negara patut diduga juga terjadi lewat iklan Kementerian Pertahanan yang dimuat dalam salah satu harian nasional satu hari setelah debat capres digelar pada Minggu (7/1). Iklan advetorial satu halaman itu memuat prestasi Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo.
Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati, sebuah kementerian memang lumrah saja memuat iklan advetorial di media massa. Kendati demikian, iklan Kemenhan sehari setelah debat capres terakhir dinilai politis, terlebih kementerian tersebut dipimpin seorang capres.
"Ada potensi abuse of state resources kalau digunakan untuk kepentingan elektoral. Sehingga sebaiknya dibuka saja secara transparan mekanisme mengajukam advertorialnya," tandas Khoirunnisa. (Z-5)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Core memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 akan lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024.
Pemilu serentak nasional terdiri atas pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, dan DPD RI.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti kompleksitas Pemilu serentak atau yang berlangsung bersamaan, terutama dalam konteks pemilihan legislatif dan presiden
Usulan tersebut berkaca pada pelaksanaan Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak pada 2024 yang membuat penyelenggara Pemilu memiliki beban yang berat.
DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membutuhkan Partai Golkar sebagai kendaraan berkiprah di dunia politik.
Presiden Prabowo secara rutin memberikan imbauan kepada para menterinya untuk menjaga kekompakan dan koordinasi dalam pemerintahan.
WACANA reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih pada momen enam bulan pemerintahan menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
Tujuannya guna mengevaluasi kinerja setiap departemen dan menentukan siapa yang akan lanjut menjabat sejalan dengan prioritas pemerintahannya.
Jika pemerintahan Prabowo ke depan ingin berjalan efektif, salah satu rumusnya harus memperbanyak para pembantunya di kabinet yang berkategori Mr Clean.
Idrus membeberkan, kader Golkar yang menjabat sebagai menteri dan wakil menteri menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan konsep kekaryaan.
Meski cukup banyak yang berasal dari politisi, namun Prabowo tetap membutuhkan dari kalangan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved