Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEORANG ibu warga Cilincing Jakarta Utara membantah telah menerima uang Rp200 ribu dari calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto. Warga yang belakangan diketahui bernama Yuli tersebut mengaku mendapatkan uang Rp200 ribu dari seseorang yang merekam video dan mewawancarai dirinya.
"Video yang beredar itu bohongan Pak, nggak bener banget. Pertama itu mereka nanya ke saya, ibu didatangi Pak Prabowo? Saya jawab iya Pak, saya seperti mimpi. Ya Allah saya seperti gimana gitu ya," tutur Yuli di Cilincing, Jakarta, Rabu, (3/1).
Berdasarkan keterangannya, Yuli mengaku sempat ditanya apakah dirinya diberi uang oleh Prabowo oleh orang yang mewawancarainya. Yuli pun menjawab dirinya mendapatkan baju warna coklat tanpa uang. Namun menurutnya Prabowo sempat memberikan uang kepada anak kecil yang berada di sekitar lokasi.
Baca juga : Program Susu dan Makan Jadi Andalan, Benarkah Bantu Cegah Stunting?
"Saya jawab bukan uang, yang dikasih hanya baju warna coklat tiga. Bajunya juga lagi saya cuci. Prabowo hanya memberikan uang kepada anak-anak kecil untuk tahun baruan, udah gitu doang," ungkap dia.
Baca juga : Bawaslu Diminta Jangan Ragu Selidiki Dugaan Politik Uang Gus Miftah
Yuli mengaku, justru pihak yang mendatanginya itulah yang memberikan uang kepada dirinya dan ibunya sebesar Rp 200 ribu. Orang yang memberikan uang tersebut adalah dua orang laki-laki yang menggunakan kaos warna merah.
"Justru saya yang dikasih duit sama orang dua itu (orang yang mewawancarai). Kata saya, itu duit apa Pak? Jawab mereka, udah pegang aja ini rezeki ibu, bagi dua ya sama ibunya. Saya buka amplopnya, sudah lusuh juga, kotor gitu amplopnya, isinya Rp200 ribu. Ya, karena saya lagi ngga ada duit, ya udah saya beliin saja beras, dan sama ibu saya belikan bakso," kata Yuli.
Yuli pun menyayangkan bahwa video yang beredar tersebut memotong testimoni kesannya saat didatangi oleh Prabowo. Yuli mengaku bahagia bertemu Prabowo dan tidak ingin testimoninya menjadi bahan untuk menjelekkan Prabowo.
"Kalau bisa mah nggak usah begitu pak, nggak usah viral-viralin, saya ngomong apa adanya, kalau saingan sih saingan tapi jangan begitu, jangan saling menjelekkan. Saya ngomong jangan dipotong-potong (videonya) jangan 'disetting-setting'. Saya hanya orang biasa," kata Yuli. (Z-8)
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
NasDem konsisten dalam konteks mendukung figur Anies maju dalam konteks nasional pilpres, maupun pilkada.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
SEJUMLAH pakar dan aliansi masyarakat sipil menilai praktik cawe-cawe Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di Pilkada 2024.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres.
Selain itu, AI juga bisa dipakai untuk membuat suatu foto maupun video yang menampilkan narasi kebohongan, kemudian tersebar di media sosial.
Total 35 laporan kampanye hitam itu antara lain terkait ujaran kebencian dan saling serang serta fitnah antarkubu calon yang dilakukan melalui media sosial yang menyangkut Pilkada 2024.
Memasuki tahun politik atau Pemilu 2024, pers menjadi garda terdepan untuk melawan Hoaks
Ketiga emak-emak yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap pasangan nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin telah ditahan oleh Polda Jawa Barat.
Kampanye hitam yang tidak dicounter dapat merusak reputasi Anies Baswedan.
Dari 1.800 paket tambahan itu, tujuannya dikirim ke Kabupaten Sleman dan Bantul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved