Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan laporan terhadap dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang perlu dilihat secara cermat dan hati-hati.
"Saya menghormati laporan dari seseorang yang menerangkan bahwa dirinya telah mengalami pelecehan seksual. Ini adalah masalah serius. Saya menilai laporan pelecehan seksual yang dikaitkan dengan Ketua BEM UI Melki Sedek Huang perlu dilihat secara cermat dan hati-hati," ujar Usman ketika dihubungi, Rabu (20/12).
Usman mengungkapkan telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak termasuk Melki serta Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) UI. Ia pun mendukung penelusuran laporan dugaan pelecehan seksual itu. Usman mengatakan apapun hasil dari laporan itu, tidak boleh digunakan untuk tujuan politis.
Baca juga: Akademisi Unpam Desak Polres Tangsel Tuntaskan Kasus Pelecehan Seksual Santri
"Saya mendukung dan menghormati upaya Satgas TPKS UI untuk menelusuri laporan itu dan saya percaya mereka akan melakukan tugasnya secara efektif, imparsial, dan adil. Artinya, apa pun hasilnya, tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan politis mengingat Melki adalah salah seorang pemimpin mahasiswa yang sangat kritis," imbuhnya.
"Saya juga menghormati Bung Melki karena peran-perannya selama ini dalam mengkritik kebijakan negara khususnya sejak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 16 Oktober hingga kritik-kritiknya terhadap kandidat Pilpres 2024. Peran Melki dalam aktivisme mahasiswa termasuk yang menonjol, khususnya dalam menggalang protes kolektif para mahasiswa," sambung Usman.
Baca juga: Sejumlah Santri Ponpes di Tangsel Diduga Mengalami Pelecehan Seksual
Ia mengatakan ketika bicara langsung dengan Melki, Melki menyatakan bahwa meskipun tidak tahu dugaan kasus pelecehan itu dilaporkan, Melki selaku terlapor akan mengikuti proses penelusuran oleh TPKS UI.
"Saya berbicara langsung dengan Melki, meskipun ia tidak tahu apa yang dilaporkan, ia akan tetap mengikuti proses penelusuran Satgas TPKS UI. Ia juga akan bersikap konsisten melaksanakan aturan yang juga melibatkan dirinya dalam proses pembuatannya," tukas Usman. (Ind/Z-7)
Sosialisasi Stop Pelecehan Seksual di Transportasi Publik
Ajarkan anak cara untuk menolak atau memberikan izin ketika ada bagian tubuhnya yang dilihat atau disentuh orang lain.
Orangtua juga perlu berdialog dengan anak agar mereka dapat berpikir kritis dan mempertanggungjawabkan sikap mereka.
Seorang ibu di AS menjadi tajuk utama pemberitaan setelah dipenjara karena menentang program reunifikasi keluarga, yang mempertemukan korban dan pelaku kejahatan seksual dalam rumah tangga.
PENYANYI tanah air Bernadya Ribka Jayakusuma mendapatkan komentar negatif terkait penampilan fisiknya di TikTok. Hal tersebut terjadi setelah adanya unggahan konten TikTok
Pelecehan seksual melalui media sosial hadir dalam berbagai bentuk seiring dengan kecanggihan teknologi yang harus diwaspadai oleh anak dan orangtua.
AMNESTY International Indonesia mengecam Polri yang melakukan tindakan represif dan kekerasan dalam menghadapi demonstrasi
Abdolali pertama kali dijatuhi hukuman mati pada Desember 2015 setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan dalam pengadilan yang sangat tidak adil.
Menurut laporan itu, yang bocor menjelang publikasi yang direncanakan terbit minggu depan, Israel bertanggung jawab dalam menegakkan sistem apartheid terhadap rakyat Palestina.
Amnesty International menyusul lembaga HAM Israel B'Tselem dan Human Rights Watch yang telah lebih dulu menuding Israel memberlakukan kebijakan apartheid di wilayah Palestina.
Kepatuhan laporan Amnesty terhadap prinsip-prinsip profesionalisme objektif dengan menghadirkan fakta nyata di lapangan mengungkapkan keburukan praktik pendudukan Israel.
Pada Selasa, Angkatan Pertahanan Israel merilis pernyataan tentang penyelesaian penyelidikan internal atas peran militer dalam kematian Assad.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved