Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ARTILERI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah senjata untuk melontarkan proyektil. Saat ini perkembangan senjata di dunia terus berkembang, tidak terkecuali di Indonesia.
Nah, setiap 4 Desember ternyata diperingati sebagai Hari Artileri Nasional. Peringatan ini menjadi momentum mengenang perjuangan pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Di samping pengingat pentingnya perkembangan persenjataan untuk pertahanan Indonesia.
Artileri juga sebagai nama satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Pasukan ini menggunakan meriam dalam menghancurkan kedudukan musuh, serta berada jauh dari tempat kedudukan musuh.
Baca juga: Amerika Tambah Bantuan Militer US$1,2 Miliar untuk Ukraina
Tugas pokok pasukan Artileri bukan hanya menembaki posisi lawan, namun melayani serangan udara musuh yang mengancam posisi mereka. Pasukan artileti dibagi dua, yaitu artileri meda (Arm) dan artileri pertahana udara (Arh).
Baca juga: Korut Tembakkan Rentetan Artileri ke Zona Penyangga
Bermula sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia yang kelam. Belanda melatih pemuda Indonesia untuk mengunakan artileri. Menjadi modal awal bagi Indonesia untuk menggunakan senjata berat.
Ada sejumlah pemuda Indonesia yang berkesempatan mendapatkan pelatihan menggunakan artileri dari Belanda. Mereka ialah Soerio Santoso, Memet Rahman Ali Soewardi, Sadikin, Oerip Soemohardjo, Raden Askari, R M Pratikno Suryosumarno, Tjhwa SiongPik, Giroth Wuntu, Rudy Pirngadi, Abdullah, J Minggu, Aminin, dan T B Simatupang.
Pada 5 Oktober 1945 lahir Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dipimpin Kapten Soewandi pelatih untuk bertempur menyerbu Sekutu pada 10 November 1945 di Surabaya.
Dalam buku berjudul “Dalam Bisikan Nurani Seorang Jenderal” karya Abdul Haris Nasution, Artileri di Indonesia sudah dari masa penjajahan Belanda hingga masa penjajahan Jepang. Mengetahui Jepang menyerahkan diri pada 16 Agututus 1945, pemuda Indonesia mengambil alih persenjataan Artileri Jepang.
Sadikin salah satu pemuda yang langsung mengambil alih Artileri milik Jepang bersama kawan-kawannya. Sadikin tak berkarier dalam Artileri TNI. Namun ia pernah memimpin resimen infanteri.
Dikutip situs resmi pussenarhanud.mil.id, pembentukan markas Artileri pertama pada 4 Desember 1945 yang diresmikan Letnan Jenderal Urip Sumoharjo, Kepala Staf Markas Besar TKR berdasarkan Kep Kasad No. Kep/1074/1965 tanggal 31 Mei 1966.
Mayor R M sarjito Kusumo Suryo dipercaya untuk memimpin markas Artileri pertama. Dengan tanggal yang saja juga yaitu 4 Desember 1945 menjadi awal diperingatinya Hari Artileri Nasional.
Gun merupakan artileri dengan laras panjang, kecepatan peluru yang sangat cepat, dan memiliki trajektori peluru dengan arah lurus
Howitzer merupakan artileri dengan laras yang pendek, keceparan peluru sedang, dan trajektori dengan desain melengkung
Mortir merupakan artileri dengan laras pendek (L/14 ke bawah), memiliki kecepetan peluru ylambar, dan trajektor yang parabolik. (Z-3)
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Kerja Sama Pembangunan dan Pemeliharaan Fasilitas Bangunan TNI AD
Ia menambahkan, pembukaan Liga Santri Piala KSAD 2022 akan dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan kesenian seperti hadrah, kolone senapan kolaborasi TNI-Polri
Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Final yang digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta itu bahkan kian bermakna, karena diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Tahun 2022.
TNI mengerahkan 169.369 personel yang terdiri dari TNI AD sebanyak 139.339 personel, TNI AL sebanyak 793 personel, dan TNI AU sebanyak 10.237 orang untuk mengamankan Pilkada 2024.
Pengiriman dan perakitan helikopter serbu tersebut akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang akan memakan waktu 6 - 24 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved