Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KSAD: Penambahan Kodam di Setiap Provinsi Masih Butuh Kajian

Indriyani Astuti
29/11/2023 16:13
KSAD: Penambahan Kodam di Setiap Provinsi Masih Butuh Kajian
Ilustrasi: sejumlah personel TNI AD saat mengikuti apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu dan Deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Silang Monas(ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana penambahan komando daerah militer (kodam) di setiap provinsi, masih dikaji. Menurutnya selain butuh tambahan biaya, ada hal lain yang perlu dipertimbangkan.

"Kita lihat kepentingannya ya dan sebetulnya kan tahun berapa terakhir itu Kalimantan jadi 2. Di mana nanti kepentingan provinsi tersebut apakah masih bisa ter-handle (tertangani) dengan 2-3 provinsi dengan satu Kodam, kita akan pelajari karena membentuk seperti itu selain cost juga dinamika-dinamika kita harus perlu pelajari lagi, perlu waktu lah," papar Maruli saat memberikan keterangan pers seusai pelantikan dirinya menjadi KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11).

Seperti diberitakan, rencana penambahan Komando Daerah Militer (Kodam) di 38 Provinsi di Indonesia dibahas oleh Kementerian Pertahanan dan TNI AD. Salah satu alasannya antara lain adanya penambahan daerah otonomi baru di Papua.

Baca juga : KSAD: Banyak Masyarakat di Daerah Minta Pembangunan Kodam

Seusai dilantik menjadi KSAD, Maruli juga memaparkan rencana yang akan diusulkan terkait operasi militer di Papua. Menurutnya persoalan penanganan keamanan di Papua bukan hanya tugas TNI AD. Ia menjelaskan personil dari AD banyak yang gugur dalam operasi pengaman di Papua.

"Kebetulan sempat bicara dengan bapak presiden bahwa pekerjaan untuk khususnya di Papua itu, bukan pekerjaan TNI AD saja atau TNI pada umumnya. Itu semua stakeholder harus bisa bekerja di sana," terang pria yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad itu.

Maruli menekankan Indonesia cukup hebat mengenai gerilya. Tetapi yang dibutuhkan di Papua, terang Maruli, adalah gerilya untuk melakukan pendekatan dengan rakyat Papua.

"Intinya perang gerilya adalah merebut hati rakyat. Jadi ini yang memang harus kita tingkatkan terus khususnya di Papua," paparnya.

Ia meyakini para personel di TNI AD punya kemampuan untuk itu. Tetapi menurutnya perlu ada evaluasi. Ia mendorong para personil untuk mengikuti latihan atau belajar lagi. (Ind/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya