Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, mengatakan pembangunan Komando Daerah Militer (Kodam) baru sesuai permintaan rakyat. Pasalnya dari sejumlah kunjungan ke daerah, banyak masyarakat yang meminta untuk dibangun sarana militer seperti Kodim, Koramil maupun Kodam.
"Kalau saya kunjungan ke daerah, mereka pada minta. Jadi ada banyak tempat yang bahkan bilang, 'Pak kami siapkan lahannya, Bapak tolong buatkan di sini kodim, batalion, koramil, dan lain sebagainya'," ujarnya seusai Rapat Pimpinan TNI AD, Kamis (29/2).
Maruli menyebut masyarakat bahkan meminta untuk pembangunan Komando Rayon Militer (Koramil). Hal tersebut untuk membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat mulai dari perdamaian, pembangunan, hingga sosial kesehatan seperti stunting.
Baca juga : TNI Akan Bentuk Kodam IKN
Permintaan itu, kata dia, menunjukkan jika kehadiran TNI AD diperlukan masyarakat. Dia mencontohkan, ada Kodam di Kalimantan yang mengurusi tiga provinsi sehingga membuat aksesibilitas pengerjaan tugas menjadi terbatas.
"Mungkin orang tidak merasakan bagaimana rasanya jadi pangdam di tiga provinsi di Kalimantan. Pindah provinsi aja harus lewat Jakarta. Ini kira-kira persoalannya," imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait adanya kritik atas rencana tersebut, pihaknya siap berdiskusi dan menerima masukan dari berbagai pihak. Menurutnya, kritik tersebut tidak bisa disalahkan sebab sesuai dengan teori-teori yang ada.
Baca juga : TNI AD akan Bentuk Kodam di Setiap Provinsi
"Kalau orang yang mengamati dari Jakarta, nggak ngerti kampung, nah ini kita juga nggak salahkan. Mungkin secara teori sekolahan, bagaimana militer, bagaimana ini kekuatan tidak sesuai dengan mendemokrasi, kami tampung," kata dia.
Saat ini, salah satu pembangunan Koramil yang tengah dilakukan berada di wilayah IKN Nusantara. Untuk pembangunan Kodam baru di IKN akan dilakukan secara bertahap melalui berbagai kajian.
"Sementara sudah ada Kodam Mulawarman menghandle di sana. Nanti bertahap sudah mulai betul-betul pelaksanaan pemerintahan kita akan berpikir apakah diperlukan satu Kodam atau tidak. Tetap terus dikaji," tandasnya. (Z-5)
Kerja Sama Pembangunan dan Pemeliharaan Fasilitas Bangunan TNI AD
Ia menambahkan, pembukaan Liga Santri Piala KSAD 2022 akan dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan kesenian seperti hadrah, kolone senapan kolaborasi TNI-Polri
Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Final yang digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta itu bahkan kian bermakna, karena diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Tahun 2022.
TNI mengerahkan 169.369 personel yang terdiri dari TNI AD sebanyak 139.339 personel, TNI AL sebanyak 793 personel, dan TNI AU sebanyak 10.237 orang untuk mengamankan Pilkada 2024.
Pengiriman dan perakitan helikopter serbu tersebut akan dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) yang akan memakan waktu 6 - 24 bulan.
KETUA Umum Forum Cendekiawan Melanesia Republik Indonesia (FORKAMRI) Albert Hama mendukung penuh rencana pembentukan Kodam Persiapan NTT
Setelah kejadian, dia menyebutkan, semua pihak sudah gerak cepat. Kepolisian, bahkan Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso sudah ke Jeneponto.
Perpanjangan kerja sama dilakukan untuk meningkatkan bidang pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat untuk menghasilkan output bagi kesejahteraan masyarakat
KODAM V/Brawijaya memberikan penghargaan yang diberikan kepada para Babinsa berprestasi melalui ajang Brawijaya Awards 2023.
Sementara telah tergalang dana sekitar 23% dari total nilai project yang dirilis sejumlah Rp1.551.000.0000.. Proyek akan dimulai jika dana telah mencapai 33%.
Setelah disampaikan kepada Yudo Margono, Dudung mengatakan usulan pembentukan kodam di setiap provinsi itu diteruskan kepada menteri terkait lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved