Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GABUNGAN mahasiswa mendeklarasikan Sumpah Pemuda 2.0. Deklarasi itu juga menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak berdampak positif pada mereka sebagai generasi muda dan justru mengubur mimpi mereka.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al Hamdi menilai gerakan tersebut adalah aspirasi dari generasi Z yang kecewa dengan salah satu produk reformasi yakni Mahkamah Konstitusi yang dinilai mencederai demokrasi.
"Ini perlu diapresiasi, suara generasi Z ini benar-benar menjadi cerminan kritisnya mahasiswa, kritisnya anak muda dalam melihat persoalan di negeri ini," terangnya.
Baca juga: Anies: Transisi Energi Harus Adil bagi Masyarakat
Menurutnya, Mahkamah Konstitusi dalam putusan nomor 90 justru menyuburkan politik dinasti.
"Bahwa lembaga MK ini ditunggangi kepentingan politik, 'kado paman untuk ponakan'. Sehingga MK menjadi lahan bagi keluarga untuk menyuburkan benih-benih dinasti," tambahnya.
Baca juga: Ajukan Keberatan, Jimly Sebut Wajar Anwar Usman Kecewa
Ridho menyebut gerakan tersebut adalah daya kritis dari para generasi muda.
"Jadi gerakan Sumpah Pemuda 2.0 ini merupakan bentuk daya kritis anak Gen Z terhadap situasi republik yang sedang hamil tua," tandasnya.
Ia pun mengutip Ketum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir yang menyatakan reformasi perlu direkonstruksi.
"Karena banyak dari warga negara, bahkan pemimpin bangsa menjadi tuna etika, tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan," tegasnya.
Ridho mengungkapkan gerakan itu mampu menjadi penjernih dari segala ajakan maupun narasi untuk menormalisasi putusan MK.
"Jelas itu menjadi titik terang bahwa anak-anak generasi Z menjadi pilar generasi yang kritis, generasi yang tidak abai, generasi yang peduli bahwa Indonesia, demokrasi kita itu sedang tidak baik-baik saja. Perlu banyak hal yang perlu diperbaiki dalam republik ini," tegasnya.
Oleh sebab itu, Ridho mengapresiasi dan mendukung gerakan para muda tersebut.
"Ini menjadi cerminan dan kita harus mendukung mereka dan mengapresiasi gerakan yang sedang mereka lakukan ini," pungkasnya.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nurhayati mengatakan, gerakan intelektual muda di acara Sumpah Pemuda 2.0 merupakan momentum yang baik untuk membangun demokrasi di Indonesia.
“Keberanian dan kekritisan anak muda saat ini saya kira menjadi momentum yang baik dalam membangun demokrasi indonesia semakin lebih sehat lagi. Sebab selama ini komunikasi antara pemimpin dengan yang dipimpin itu masih bersifat monolog dan komunikasi satu arah,” kata Neni saat berbincang hari ini (23/11).
Demokrasi hari ini sedang tidak baik-baik saja. Pembajakan konstitusi, oligarki politik, tidak adanya etika maupun legitimasi, mengkhianati demokrasi. Pakar hukum, tokoh nasional turun tangan, melakukan berbagai gerakan dan gugatan, untuk menjaga marwah demokrasi dan reformasi. Maka gerakan anak muda, seperti yang dilakukan sejumlah Ketua BEM Universitas ternama di Indonesia adalah penting dan menginspirasi.
“Ini saya kira langkah baik untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan. Anak anak muda sangat peka terhadap kondisi dan permasalahan bangsa yang terjadi,” tegas Neni.
Anak muda, kata Neni, tidak abai terhadap kondisi bangsa. Mereka mengetahui carut-marut kondisi demokrasi kita dan mau bergerak. Dalam kuesioner yang dilakukan oleh DEEP Indonesia yang melibatkan 1500 responden, 86% diantara mereka menyatakan ikut berpartisipasi dalam politik dengan berbagai macam cara sesuai dengan fokus dan keterampilan masing-masing dan diantara mereka juga siap datang ke TPS pada 14 Februari 2024.
Meski begitu, anak muda menyadari menyadari bahwa ruang partisipasi itu juga belum optimal di Indonesia. “Karena hari ini para aktor politik baru hanya sebatas mengkapitalisasi anak-anak muda tetapi suaranya belum didengar secara serius,“ ungkap Neni.
Sebelumnya, Gabungan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus mendeklarasikan Sumpah Pemuda 2.0 di Gedung Joang '45, Jakarta. Deklarasi dipimpin Ketua BEM UI Melki Sedek Huang, Ketua BEM Unpad Haikal Febrian Syah, Sekjen SEMA Paramadina Afiq Naufal, Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor, dan mahasiswa Unnes Fajar Rahmat Sidik. (RO/Z-7)
Selain Gerindra, partai anggota KIM plus antara lain terdiri dari Golkar, Demokrat, PKB, NasDem, PAN, PKS, PSI, PBB, Gelora, dan Prima.
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pramono menjelaskan suara yang mereka peroleh adalah 50% plus 2.943 suara dengan total suara sebanyak 2.183.577.
Masyarakat Jakarta dari berbagai latar belakang yang tergabung dalam Relawan Untuk Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (Rujaks) mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.
Paguyuban Warga Sunda Kota Cilegon (Pagar Suci) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon walikota dan wakil walikota, Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo di Pilkada Cilegon 2024.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil menyatakan senang saat Partai Buruh mendeklarasikan dukungannya.
Masa jabatan keuchik tetap sesuai Pasal 115 ayat (3) Undang-Undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, yakni dibatasi enam tahun.
Mahkamah Konstitusi membacakan putusan terhadap 15 perkara pengujian undang-undang.
Harimurti menambahkan ketidakpastian hukum ini dapat dilihat dari data empiris yang menunjukkan adanya variasi putusan pengadilan dalam memaknai Pasal 31 UU No 24 Tahun 2009.
GURU Besar Ilmu Media dan Jurnalisme Fakultas Ilmu Sosial Budaya UII, Masduki, mengajukan judicial review (JR) terkait UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) pasal 65 ke MK.
DPC FPE KSBSI Mimika Papua Tengah mengajukan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) ke MK
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved