Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Deklarasi Dini Prabowo jadi Capres 2029 untuk Mengunci KIM Plus

Tri Subarkah
15/2/2025 18:49
Deklarasi Dini Prabowo jadi Capres 2029 untuk Mengunci KIM Plus
Presiden Prabowo Subianto(Dok.Antara)

LANGKAH Partai Gerindra yang memutuskan untuk mencalonkan lagi Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, sebagai presiden pada Pilpres 2029 masih dinilai terlalu dini oleh peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli. Namun, ia menduga keputusan itu dilakukan untuk mengukur loyalitas partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

"Tentu keputusan tersebut untuk menguji sejauh mana loyalitas partai koalisi dalam memberikan dukungan pada Prabowo sebagai capres nanti. Bisa jadi pencapresan ini menjadi tolok ukur kesetian partai koalisi pada Prabowo," terang Lili kepada Media Indonesia, Sabtu (15/2).

Selain Gerindra, partai anggota KIM plus antara lain terdiri dari Golkar, Demokrat, PKB, NasDem, PAN, PKS, PSI, PBB, Gelora, dan Prima. Dengan ditetapkannya Prabowo sebagai capres 2029, Lili menilai partai-partai tersebut berada pada posisi dilematis, terlebih jika mereka sudah berniat mencalonkan jagoannya masing-masing.

"Ini menjadi dilema bagi anggota koalisi. Bagi partai-partai yang akan mencalonkan pimpinan atau kandidat lain, bisa kikuk kalau ikut-ikutan mendeklarasikan capresnya karena sudah didahului Gerindra," jelasnya.

Apalagi, keran bagi seluruh partai memajukan capres-cawapres sendiri terbuka lebar setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan Putusan Nomor 62/PUU-XXII/2024 yang menyatakan Pasal 222 Undang-Undang Pemilu inkonstitusional. 

Beleid yang dihapus MK itu mengatur soal presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden yang selama ini digunakan, yakni minimal 20% kursi DPR atau memperoleh 25% suara sah nasional di pemilu sebelumnya.

Lebih lanjut, Lili berpendapat bahwa langkah Gerindra mencalonkan Prabowo di 2029 sejak jauh-jauh hari adalah untuk membangun soliditas internal partai dan penguatan elektoral. Itu, sambungnya, untuk memperkuat citra Prabowo sebagai simbol perjuangan partai.

"Ini untuk menegaskan kepada kader, simpatisan, dan loyalis agar tetap mendukung Prabowo dan Gerindra pada Pemilu 2029. Apalagi saat ini berdasarkan survei, elektabilitas Gerindra tertinggi, meninggalkan partai-partai lain. Pencalonan Prabowo tersebut juga untuk memastikan dan mengikat basis massa," tandas Lili. (Tri/P-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya