Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ada Rekayasa dalam Video Pidato Jokowi Berbahasa Mandarin

Media Indonesia
26/10/2023 15:47
Ada Rekayasa dalam Video Pidato Jokowi Berbahasa Mandarin
Hoaks pidato Presiden Joko Widodo berbahasa Tiongkok(MI/HO)

KOMUNIKOLOG  Emrus Sihombing mengatakan video Presiden Joko Widodo gunakan bahasa Mandarin yang beredar di media sosial merupakan rekayasa belaka. Video yang menampilkan AI (kecerdasan buatan) menggambarkan Presiden tengah berbicara dalam bahasa Mandarin mencerminkan akan semakin maraknya hoaks yang bisa mempengaruhi opini publik jelang Pemilu 2024.

Baca juga: Hoaks Rugikan Partai Politik

Menurut Emrus, video yang beredar tersebut memunculkan kejanggalan – kejanggalan mulai dari tidak menggunakan bahasa aslinya yaitu bahasa Inggris, hingga tidak ada terjemahan teks dalam bentuk kalimat di bawahnya.

“Yang saya pertanyakan ketika itu dibuat dalam bahasa mandarin, yaitu dalam bahasa mandarin tapi lisan tidak dalam bentuk tulisan padahal seharusnya video yang menerjemahkan apa yang disampaikan oleh sumber (Presiden Jokowi) harusnya isi pidatonya itu tetap disampaikan dengan bahasa yang aslinya yaitu bahasa Inggris," jelasnya lewat keterangan yang diterima, Kamis (26/10).

Baca juga: Hoaks Agama dan Etnis Diprediksi Lebih Besar Terjadi di Pemilu 2024

Ia menambahkan, kalaupun ada terjemahan baru dalam bentuk teks, sehingga pengakses atau penonton video tersebut bisa sekaligus mengontrol apakah memang yang disampaikan dalam bentuk lisan sama dengan apa yang bentuk tertulis.

Di sisi lain, karena itu disampaikan dalam bentuk bahasa mandarin, dalam bentuk suara, yang mirip suara Presiden sehingga bisa menimbulkan multitafsir seolah-olah ia adalah bagian dari kekuatan kepentingan ekonomi Tiongkok.

“Saya berpendapat ini video yang disampaikan dalam bentuk bahasa mandarin yang disampaikan secara lisan seperti itu, harusnya ini segera di-take down oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau paling tidak bahwa Kemenkominfo harus secara massif menjelaskan itu ke ruang publik tentang pidato Bapak Presiden yang disampaikan seolah-olah itu lisan dalam bahasa mandarin”, pungkas Emrus.

Untuk diketahui, video asli pidato Presiden Jokowi yang sebenarnya saat Gala Dinner di Amerika Serikat pada 2015. Video tersebut merupakan hasil editing atau rekayasa menggunakan AI agar seolah – olah Presiden Jokowi menggunakan Bahasa mandarin dengan fasih sehingga terkesan Presiden Jokowi merupakan kaki tangan Tiongkok. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya