Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto ingin Indonesia tumbuh menjadi negara yang bermartabat dan rakyatnya tidak lagi hidup di dalam jurang kemiskinan.
Keinginan itu mulai terpatri dalam pikirannya sejak ia masih berusia muda. Saat itu, Prabowo tengah menempuh pendidikan di Eropa. Ia mengalami sendiri bagaimana saat itu bangsa Indonesia dianggap remeh oleh bangsa lain.
“Saya pernah hidup di tengah orang-orang Eropa. Saya ingat, waktu itu, saya satu-satunya murid yang bukan kulit putih. Tiap hari, saya diejek guru saya. Tiap hari, saya dibilang bangsa monyet,” kata Prabowo saat menghadiri acara 'Mata Najwa on Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan' yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9).
Baca juga: Prabowo Nilai SBY Terlalu Senior untuk Masuk Tim Pemenangan
Pengalaman hidup itu yang kemudian membulatkan tekadnya untuk membangun bangsa dan negara. Prabowo tidak ingin Indonesia terus menerus dianggap remeh. Ia pun bertekad membangun Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat.
“Kalau Anda minta saya refleksi, saya ingin sebelum saya meninggal, saya melihat Indonesia menjadi negara yang bermartabat, negara yang terhormat. Saya ingin lihat tidak ada lagi kemiskinan di Republik Indonesia. Saya ingin lihat anak-anak Indonesia kuat, gembira, senyum, orang tuanya gembira,” tegas Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Baca juga: Prabowo tidak Permasalahkan Masyarakat Terima Uang dari Politisi
Ia melanjutkan, dirinya memiliki cita-cita agar generasi penerus bangsa dapat berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada negara-negara lain.
“Saya ingin bangsa saya terhormat, berdiri di atas kaki sendiri. Saya ingin melihat adik-adik saya ini semua, nanti kau pakai mobil buatan Indonesia, motor buatan Indonesia. Pakai jam buatan Indoonesia, pakai sabun, parfum, sepatu, semua buatan Indonesia,” tandasnya. (Z-11)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai pemilu terpisah tidak berpengaruh terhadap sistem kepengurusan partai. Namun, justru berdampak pada pemilih yang lelah.
PAKAR hukum Pemilu FH UI, Titi Anggraini mengusulkan jabatan kepala daerah dan anggota DPRD provinsi, kabupaten, dan kota yang terpilih pada Pemilu 2024 diperpanjang.
GURU Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Umbu Rauta menanggapi berbagai tanggapan terhadap putusan MK tentang pemisahan Pemilu.
PEMISAHAN pemilu tingkat nasional dan lokal yang diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai keliru. Itu harusnya dilakukan pembuat undang-undang atau DPR
Titi Anggraini mengatakan partai politik seharusnya patuh pada konstitusi. Hal itu ia sampaikan terkait putusan MK No.135/PUU-XXII/2024 mengenai pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal
AHY menyebut keputusan MK itu akan berdampak pada seluruh partai politik, termasuk Partai Demokrat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved