Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menyebut Partai NasDem sebagai satu-satunya partai yang mengalami kenaikan suara secara konsisten dalam tiga pemilu terakhir. Ini menjadi sebuah pencapaian yang jarang terjadi dalam lanskap politik Indonesia.
Hal ini disampaikan Muhtadi saat membawakan materi Peta Jalan Elektoral, dalam pleno IV Rakernas I Partai NasDem yang diikuti 5.000 peserta dari penjuru Nusantara, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/8).
"Partai NasDem mengalami kenaikan beruntun tiga pemilu terakhir, suatu hal yang jarang terjadi. Sejak 2014 pertama kali partai ini ikut dalam pemilu, trennya selalu positif, dan itu bukan hal yang mudah," ujar Muhtadi.
Menurut analisis Muhtadi, kenaikan suara NasDem bersamaan dengan penggunaan sistem proporsional terbuka yang menguntungkan partai tersebut. Sistem ini memberi kesempatan NasDem mengusung caleg-caleg populer yang terbukti menyumbang suara besar.
"Profil pemilih NasDem 2024 sebagian besar memilih calegnya langsung, artinya Partai NasDem sangat populer. Namun perlu dicek, apakah hanya mengandalkan popularitas caleg saja, atau NasDem perlu memperbaiki performa trading-nya agar punya daya tarik terutama di level nasional," jelasnya.
Muhtadi mengidentifikasi beberapa hal yang patut diwaspadai NasDem terkait sistem pemilu dan profil pemilihnya. Pertama, jika sistem proporsional terbuka berganti ke sistem proporsional tertutup, hal ini akan berdampak negatif bagi NasDem seperti yang terjadi pada 2009.
Kedua, terkait district magnitude. Umumnya caleg NasDem banyak yang terpilih di kursi ketiga dan keempat, bukan di peringkat pertama dan kedua. "Artinya kalau district magnitude dikurangi, itu merugikan Partai NasDem," kata Muhtadi.
Ketiga, profil pemilih NasDem yang menurutnya sangat urban, umumnya tinggal di luar Jawa, dan mayoritas kelas menengah. "Padahal kita tahu pemilih kelas menengah bawah lebih banyak. Jadi di situ kekurangan Partai NasDem," imbuhnya.
Untuk mencapai target pada Pemilu 2029, Muhtadi merekomendasikan tiga strategi utama, yaitu memperkuat dukungan di Jawa karena pemilih Jawa merupakan segmen terbesar. Menyasar segmen kelas menengah bawah untuk memperluas basis pemilih. Dan fokus pada pemilih muda mengingat 56% pemilih saat ini adalah generasi muda, dan angka ini akan semakin besar di 2029.
"Kalau ini bisa diantisipasi dan dieksekusi dengan baik, saya kira tidak mustahil buat Partai NasDem mencapai targetnya di 2029," tutup Muhtadi. (LN/P-2)
NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda.
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar pemilihan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat atau presiden, sementara kepala daerah bupati atau walikota dipilih melalui DPRD.
Titi menekankan DPR harus segera membahas RUU Pemilu sebab putusan MK tidak bisa menjadi obat bagi semua persoalan pemilu saat ini.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Asosiasi Kemberin sukses menggelar Rakernas tahun ini dengan tema Sinergi Inovasi & Digitalisasi untuk Mendorong Transformasi Pariwisata Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.
Bahlil menyoroti setidaknya ada empat program unggulan, yaitu kedaulatan pangan, kedaulatan energi, hilirisasi, dan makan bergizi.
Jaksa Agung ST Burhanuddin saat pembukaan Rakernas 2025 mengajak insan Adhyaksa untuk terus memperkuat tekad sebagai penjaga keadilan.
ST Burhanuddin menerangkan Rakernas sebagai forum strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan Kejaksaan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan untuk periode 2025-2029.
Hasto menyebut hasil Rakernas V PDIP yang diambil oleh seluruh DPP dan DPD partai yang menghasilkan rekomendasi kepada Megawati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved