Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

NasDem Konsisten Tumbuh di Tiga Pemilu Berturut, Tapi Perlu Perbaiki Strategi untuk 2029

 Lina Herlina
09/8/2025 20:27
NasDem Konsisten Tumbuh di Tiga Pemilu Berturut, Tapi Perlu Perbaiki Strategi untuk 2029
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi .(MI/Lina Herlina)

DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menyebut Partai NasDem sebagai satu-satunya partai yang mengalami kenaikan suara secara konsisten dalam tiga pemilu terakhir. Ini menjadi sebuah pencapaian yang jarang terjadi dalam lanskap politik Indonesia.

Hal ini disampaikan Muhtadi saat membawakan materi Peta Jalan Elektoral, dalam pleno IV Rakernas I Partai NasDem yang diikuti 5.000 peserta dari penjuru Nusantara, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/8).

"Partai NasDem mengalami kenaikan beruntun tiga pemilu terakhir, suatu hal yang jarang terjadi. Sejak 2014 pertama kali partai ini ikut dalam pemilu, trennya selalu positif, dan itu bukan hal yang mudah," ujar Muhtadi.

Menurut analisis Muhtadi, kenaikan suara NasDem bersamaan dengan penggunaan sistem proporsional terbuka yang menguntungkan partai tersebut. Sistem ini memberi kesempatan NasDem mengusung caleg-caleg populer yang terbukti menyumbang suara besar.

"Profil pemilih NasDem 2024 sebagian besar memilih calegnya langsung, artinya Partai NasDem sangat populer. Namun perlu dicek, apakah hanya mengandalkan popularitas caleg saja, atau NasDem perlu memperbaiki performa trading-nya agar punya daya tarik terutama di level nasional," jelasnya.

Muhtadi mengidentifikasi beberapa hal yang patut diwaspadai NasDem terkait sistem pemilu dan profil pemilihnya. Pertama, jika sistem proporsional terbuka berganti ke sistem proporsional tertutup, hal ini akan berdampak negatif bagi NasDem seperti yang terjadi pada 2009.

Kedua, terkait district magnitude. Umumnya caleg NasDem banyak yang terpilih di kursi ketiga dan keempat, bukan di peringkat pertama dan kedua. "Artinya kalau district magnitude dikurangi, itu merugikan Partai NasDem," kata Muhtadi.

Ketiga, profil pemilih NasDem yang menurutnya sangat urban, umumnya tinggal di luar Jawa, dan mayoritas kelas menengah. "Padahal kita tahu pemilih kelas menengah bawah lebih banyak. Jadi di situ kekurangan Partai NasDem," imbuhnya.

Untuk mencapai target pada Pemilu 2029, Muhtadi merekomendasikan tiga strategi utama, yaitu memperkuat dukungan di Jawa karena pemilih Jawa merupakan segmen terbesar. Menyasar segmen kelas menengah bawah untuk memperluas basis pemilih. Dan fokus pada pemilih muda mengingat 56% pemilih saat ini adalah generasi muda, dan angka ini akan semakin besar di 2029.

"Kalau ini bisa diantisipasi dan dieksekusi dengan baik, saya kira tidak mustahil buat Partai NasDem mencapai targetnya di 2029," tutup Muhtadi. (LN/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya