Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
POLRI terus melakukan pendalaman atas dugaan keterlibatan Fredy Pratama dengan peredaran narkoba di kawasan Segitiga Emas di Asia Tenggara yang meliputi Thailand, Laos, dan Myanmar.
“Sedang didalami oleh penyidik untuk memastikan keterkaitan dengan jaringan Segitiga Emas,” kata Wadirtipidnakoba Bareskrim Polri Jayadi di Jakarta, Jumat (15/9).
Jayadi juga mengatakan Fredy tidak memiliki pabrik atau tempat khusus untuk memproduksi narkoba di Indonesia. Ia hanya berperan sebagai penyambung antara produsen dari luar negeri ke distributor yang berada di Tanah Air.
Baca juga: Red Notice Gembong Narkoba Fredy Pratama Baru Terbit Juni 2023
"FP tidak punya pabrik tetapi sebagai pengendali antara pemilik barang yang ada luar negeri dengan jaringan yang ada di indonesia. Kepastian sumber barang masih dalam penyidikan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Wahyu Widada menyebut sebanyak 884 tersangka peredaran gelap narkoba jaringan Fredy Pratama ditangkap pada kurun 2020-2023. Penangkapan berbekal 408 laporan polisi (LP) yang masuk di Bareskrim Polri dan polda jajaran.
Baca juga: Kasatnarkoba Polres Lampung Selatan Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Kapolri: Tindak Tegas
"Dari 408 laporan, jumlah tersangka mencapai 884 periode dari Januari 2020 sampai September 2023" kata Wahyu, Rabu, (14/9).
Wahyu mengatakan sebelum penangkapan ratusan tersangka itu, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri melakukan penelusuran. Dari situ diketahui bahwa jaringan Fredy Pratama adalah sindikat narkoba yang besar.
"Karena hasil pengungkapan kasus tindak pidana narkoba oleh Bareskrim Polri dan jajaran dari tahun 2020-2023 ada 408 laporan polisi dan total barang bukti yang disita sebanyak 10,2 ton sabu, dan terafiliasi dengan kelompok Fredy Pratama ini," ujar jenderal bintang tiga itu. (Z-11)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Para tersangka diduga merupakan mantan anak buah gembong narkoba, Fredy Pratama.
Dia mengatakan bahwa masih banyak pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus narkoba yang berada di Thailand, termasuk Fredy Pratama.
Polri menangkap seorang warga Ukraina di Thailand saat hendak pergi ke Dubai. Ia kabur sejak Mei 2024 dan berada di Thailand selama 109 hari.
Budi Gunawan mengungkap berdasarkan data pada 2024, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3,3 juta orang.
Listyo menekankan jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan jajaran Polda wilayah tak pernah berhenti menangkap jaringan Fredy Pratama.
POLISI menangkap kaki tangan bandar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama berinisial MM. Anak buah Fredy itu berperan sebagai operator peredaran narkoba
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved