Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PDI Perjuangan dan Partai Demokrat Bisa Berkoalisi Bila Lupakan Masa Lalu

Fachri Audhia Hafiez
10/9/2023 11:40
PDI Perjuangan dan Partai Demokrat Bisa Berkoalisi Bila Lupakan Masa Lalu
PDI Perjuangan dapat berkoalisi dengan Partai Demokrat bila kedua tokohnya bisa melupakan perseteruan di masa lalu.(Dok.MI/Pius)

PARTAI Demokrat dinilai lebih berpeluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP). Namun, hal itu bisa terwujud bila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melupakan seteru di masa lalu.

"Partai Demokrat bisa saja berkoalisi dengan PDIP. Peluang itu dapat terwujud bila Megawati Soekarno Putri dan SBY mau melupakan masa lalu," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, Minggu (10/9).

Jamiluddin mengatakan kemungkinan kerja sama itu berpeluang terjadi karena Megawati dan SBY mempunyai kepentingan yang sama. Keduanya sama-sama ingin menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: PDIP Demokrat Direncanakan Bertemu Dalam Waktu Dekat

"Untuk itu, kedua tokoh ini kemungkinan bersatu untuk mengalahkan Prabowo dan Anies Baswedan. Kepentingan ini bisa saja mengalahkan persoalan pribadi mereka selama ini," ujar Jamiluddin.

Bahkan, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo akan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Duet keduanya dinilai kompetitif.

Baca juga: Pidato AHY Kutip Nama Soekarno, Pengamat: Kode Demokrat Merapat ke PDIP

"Apalagi bila dihadapkan dengan pasangan Anies-cak Imin serta Prabowo," ujar Jamiluddin.

Partai Demokrat disebut sulit kembali ke poros koalisi pendukung Anies. Selain itu, partai berlogo mercy tersebut juga sulit berkoalisi dengan Gerindra yang didukung eks politikus Demokrat Anas Urbaningrum.

"Demokrat tampaknya belum mau berkoalisi dengan capres yang didukung Anas. Namun, peluang itu jadi terbuka bila Prabowo tidak jadi didukung Anas," jelas Jamiluddin. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya