Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Pijar Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Hadapan Megawati

Ardi Teristi Hardi
23/8/2023 10:36
Pijar Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Hadapan Megawati
Megawati Soekarnoputri (tengah), Ganjar Pranowo (kanan), dan Bambang Kesowo (kiri) menghadiri Temu Kebangsaan di Yogyakarta, Selasa (22/8).(MI/ARDI TERISTI HARDI)

KOMUNITAS Pilih Ganjar (Pijar) menggelar Temu Kebangsaan dan menyampaikan deklarasi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di depan Ganjar Pranowo di Pendopo Agung Ambarukmo, Selasa (22/8). Kegiatan bertajuk Temu Kebangsaan itu juga dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri dan Ganjar.

Ketua Pijar Nindyo Pramono menyebut hanya pemimpin yang bernyali tanpa membenci yang mampu menghadapi berbagai tantangan maha besar bangsa ini. "Tidak ada pilihan lain, Indonesia sekarang ini memerlukan pemimpin bernyali tanpa membenci, yang ada dalam diri Ganjar Pranowo," kata Nindyo.

Ia menyebut empat hal fundamental yang harus diselesaikan di bangsa ini. Permasalahan fundamental pertama adalah terkait keberagaman. Indonesia adalah bangsa yang rentan konflik karena mudah dipecah-belah oleh siapa pun yang punya kepentingan.

Baca juga: Ndarboy Genk Ciptakan Lagu untuk Ganjar Pranowo

"Untuk menghadapi masalah pemecah persatuan dan kesatuan bangsa yang datang dari luar dan dari dalam, bangsa ini perlu seorang pemimpin nasional yang bernyali," kata dia.

Permasalahan kedua adalah korupsi yang sudah menjadi seperti kanker. Fakta menunjukkan, kasus-kasus korupsi terus meningkat secara signifikan, bahkan seperti sudah menjadi budaya, termasuk di birokrasi pemerintah. "Hanya pemimpin yang bernyali dapat melakukan gebrakan agar rakyat tidak sengsara lagi akibat ulah para koruptor," kata dia.

Permasalahan ketiga adalah era demokrasi digital yang diiringi era pasca kebenaran (post truth). Hoaks menjadi begitu marak dalam lalu lintas komunikasi politik maupun komunikasi sosial.

Baca juga: Anies-Ganjar: Mudah di Elite, Sulit di Akar Rumput

"Terhadap tantangan seperti itu, seorang calon pemimpin nasional tetap harus menunjukkan nyali untuk menghadapi lawan-lawan politiknya tersebut, tetapi tanpa harus membenci lawan," kata dia.

Permasalahan keempat adalah posisi Indonesia yang terus menjadi sasaran berbagai kekuatan kapitalisme global. Kekuatan asing, seperti negara-negara barat dan kekuatan ekonomi dunia seperti Jepang dan Tiongkok, akan tetap berusaha agar Indonesia menjadi objek politik dan tetap menjadi pasar ekonomi mereka.

"Oleh karena itu, (kita) perlu seorang pemimpin bernyali tanpa membenci agar Indonesia menjadi negara yang mandiri, negara berdikari, berdiri di atas kaki sendiri tanpa harus menghindari semangat kolaborasi," kata dia.

Terkait Wakil Presiden dari Ganjar Pranowo, Nindyo menyebut, hal tersebut otoritas dari partai. "Kami sepakat ikut mendukung semampu kami," kata dia. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya