Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merespons isu keretakan hubungan antara dirinya dan Presiden Joko Widodo. Ia membantah hubungannya dianggap tidak serasi lagi.
“Sekarang lagi rame banget itu, wah Pak Jokowi dan Bu Mega itu sudah tidak serasi lagi. Heheh, pinter aja orang ini yang ngomong. Saya bilang kok ke Pak Jokowi, ‘eh pak, bapak itu dibilang nggak belain saya lho. Bapak sudah ke sono sini lho.’ Gitu aja saya bilang,” ujar Megawati di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (21/8).
Megawati mengungkapkan dirinya sampai saat ini masih akrab dengan Jokowi. Dia menyebut beberapa waktu terakhir masih bertemu dan memperbincangkan banyak hal.
Baca juga : BRIN Anggap Koalisi Ganjar dan Anies Merupakan Sebuah Kejutan Besar
Megawati menyebut, keakraban yang sejak dulu terjalin antara dirinya dan Jokowi masih sama seperti hingga sekarang.
“Saya sama beliau itu emang gitu kok. Saya ini kan lebih tua, dituakan gitu, saya manggil dia dek. Karena saya kan senior, saya ini mentor, gitu. Waah nanti heboh lagi, nanti pasti dibully lagi saya. Di partai saya itu ada aturannya. Saya itu ada kader, ada petugas partai, saya ini petugas partai juga lho. Saya ngomong dulu Pak Jokowi petugas partai, waah rame bully nya,” ujar Mega.
Baca juga : Pengamat Asing Pandang Prabowo Sebagai Suksesor Jokowi
Sebelumnya, Jokowi disebut-sebut cenderung mendukung bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto, ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung PDIP.
Sejumlah pihak beranggapan sinyal dukungan kepada Prabowo itu terlihat ketika Jokowi banyak menghabiskan banyak waktu bersama. Oleh sebab itu, banyak yang mempersepsikan hubungan Jokowi dan Megawati merenggang. (Z-5)
PENGAMAT politik dari Citra Institute Efriza, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta kritik sarat makna simbolik.
Pledoi Tom Lembong, tuntutan tujuh tahun penjara yang diajukan JPU merupakan kriminalisasi terhadap kebijakan publik.
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
, Politikus PDIP Guntur Romli memastikan absennya Megawati pada upacara HUT ke-80 RI bukan karena adanya masalah dengan Presiden Prabowo Subianto
Hasto menjelaskan Megawati telah berkunjung ke Istana Kepresidenan Jakarta, yakni pada Sabtu (16/8), untuk mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Hasto menyampaikan pernyataan tersebut ketika ditanya jurnalis mengenai adanya pertemuan Megawati dengan Prabowo setelah pemberian amnesti.
PDIP mengungkap alasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menjawab soal tugas-tugas untuk Hasto Kristiyanto dari Megawati setelah kembali menjabat sebagao Sekjen PDIP
KETUA DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan penunjukan Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris jenderal (sekjen) partai merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved