Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
CALON presiden Prabowo Subianto semakin memiliki peluang yang besar untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dukungan Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Prabowo memberikan suntikan penguat untuk Prabowo dalam kontestasi demokrasi mendatang.
Baca juga: Penentuan Cawapres Jadi Tantangan Besar Kekuatan Koalisi Besar
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan dukungan tambahan dari dua partai besar tersebut memperlihatkan Prabowo telah bertransformasi dari dua pilpres sebelumnya.
"Peluang Prabowo sangat besar untuk menang, Prabowo belajar dari Pilpres 2014 dan 2019," kata Ujang lewat keterangan yang diterima, Senin (14/8).
Baca juga: Luhut: Sudah Jelas Golkar tidak Bisa Mencalonkan Presiden dan Wakil
Menurut Ujang, Prabowo menjadi lebih bijak dalam menatap Pilpres 2024 mendatang. Terbukti, Prabowo terus melakukan transformasi sehingga banyak menarik dukungan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat akar rumput hingga kalangan elit nasional.
Baca juga: Posisi Tawar Partai Golkar Cukup Besar
Dukungan elite nasional ini terlihat dari adanya dukungan dari PKB, PBB, kemudian Golkar dan PAN yang baru saja menyatakan dukungan kepada Menteri Pertahanan tersebut. Di samping itu, Presiden Jokowi juga gencar memberikan sinyal dan kode dukungan kepada Prabowo menjelang Pilpres 2024 mendatang.
Ujang mengatakan hal ini sebagai upaya Prabowo untuk menyongsong kontestasi demokrasi mendatang agar mampu menerima amanah masyarakat menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
"Prabowo harus memperkuat diri untuk bisa mendapatkan dukungan baik dukungan di koalisi ataupun dukungan pemerintah," ujar Ujang.
Selain itu, bergabungnya Golkar dan PAN melengkapi struktural yang ada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi oleh Gerindra, PKB, PBB, Golkar dan PAN. Lanjut Ujang, KKIR saat ini menjadi koalisi terlengkap dan mewakili persatuan Indonesia seperti halnya Prabowo yang menjadi simbol persatuan bangsa.
Pasalnya, KKIR merupakan gabungan dari partai nasionalis dan partai Islam. Bahkan dalam KKIR juga menyatukan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni PKB Nahdlatul Ulama (NU) dan PAN yang identik dengan Muhammadiyah.
"KKIR itu kan gabungan partai nasionalis dan partai Islam apalagi ada partai dengan basis Islam tersebsar yakni PKB NU dan PAN Muhammadiyah. Jadi sangat bagus," pungkas Ujang. (H-3)
Dalam pidatonya, Wakil Ketua Golkar DKI Ashraf Ali menegaskan bahwa perjuangan para pahlawan harus diteruskan dengan cara yang relevan di era modern ini.
Idrus menyampaikan bahwa Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, telah menginstruksikan seluruh kader partai untuk berada di barisan terdepan dalam mengawal program pemerintah.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, menantang pihak-pihak yang mendorong digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk berani muncul ke publik.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Megawati kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif
PARTISIPASI pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Padang tahun 2024 tercatat hanya 49 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KETUA PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebut Pilkada Serentak 2024 merupakan pertarungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Pentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang.
DINAMIKA politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian panas. Adanya pertemuan antara Joko Widodo dengan salah satu pasangan calon Pilkada Jakarta,
Elektabilitas Rido unggul dari kandidat lain karena pengaruh pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved