Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
KOALISI besar yang terdiri atas Gerindra, PKB, PAN, dan Golkar memiliki tantangan besar dalam menentukan cawapres pendamping Prabowo Subianto. Pasalnya ketiga partai, selain Gerindra sudah mengantongi kandidat cawapres masing-masing, seperti PKB yang ingin mengusung Cak Imin, PAN mendukung Erick Thohir dan Golkar dengan ketua umumnya Airlangga Hartarto.
"Masing-masing partai tersebut ingin mencalonkan cawapres terkait dengan coattail effect. Dengan ketumnya sebagai cawapres, diharapkan terasosiasi dengan partai asal cawapres tersebut," ujar pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli, Senin (14/8).
Dalam menentukan cawapres tentu perebutan pengaruh di antara ketiga partai tersebut. Hal itu juga berkaitan dengan distribusi kekuasaan di kabinet nantinya.
Baca juga: Luhut: Sudah Jelas Golkar tidak Bisa Mencalonkan Presiden dan Wakil
Menurut Prof Lili, bila tidak ada titik temu atau kesepakatan terkait cawapres, maka koalisi ini bisa saja sangat lemah. Artinya kekuatan dukungan dari masing-masing partai bisa maksimal bila ada cawapres yang benar-benar memenuhi harapan ketiganya.
"Jika di antara mereka tidak ada titik temu terkait dengan posisi cawapres ini, tidak ada yang mengalah, bisa jadi kohesivitasnya lemah dan rapuh," imbuhnya.
Baca juga: Prabowo Janji tak akan Kecewakan PKB, Golkar, dan PAN
Prof Lili menilai bahwa ketiga partai tersebut kurang mandiri dalam membangun koalisi. Hal itu lantaran adanya signal bahwa koalisi besar terbentuk atas arahan Presiden Joko Widodo.
"Partai politik terlihat juga kurang mandiri dalam membangun koalisi. Mereka dalam membangun koalisi ditengarai ada intervensi dari pihak luar atau kekuasaan," tandasnya. (Van/Z-7)
Desakan untuk membatalkan pasal-pasal tembakau dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pengamanan Zat Adiktif semakin menguat.
Sebelum menyebut Gerindra dan PDIP sebagai kakak beradik, Prabowo terlebih dahulu menyinggung semboyan dari Presiden ke-1 RI Soekarno, yang merupakan kakek Puan.
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Golkar merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang pilkada tak langsung seperti gubernur ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.
Sarmuji mengatakan Golkar sejatinya terbuka bagi siapapun untuk menjadi kader. Terlebih untuk kepala negara yang telah menjabat sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa candaan itu muncul karena keduanya memiliki hubungan dekat sebagai sahabat sejak sama-sama aktif di satu organisasi saat menjadi aktivis.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri merupakan hal yang baik.
ORMAS pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), akan melaksanakan musyawarah besar (Mubes) pada 29-31 Agustus 2025 di Jakarta.
“Enggak ada reshuffle. Itu reshuffle Pak Bahlil, di kepengurusan Partai Golkar,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved