Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PENGAMAT politik Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi mengatakan optimis Partai Amanat Nasional (PAN) bisa lolos di parlemen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi, partai koalisi pemerintahan Jokowi ini memiliki elektabilitas yang cenderung meningkat seiring waktu mendekati kontestasi demokrasi mendatang.
"Peluang PAN untuk melampaui parliamentary treshold itu cukup tinggi," kata Ade lewat keterangannya.
Baca juga: Puan Beri pesan di HUT Ke-45 AHY
Hal itu berkat PAN memiliki pendukung massa yang jelas dan membuat elektabilitas konsisten naik. Diketahui, adapun massa besar mendukung PAN seperti Muhammdiyah, Nahdlatul Ulama (NU), generasi muda, dan pendukung Jokowi hingga kaum perempuan.
Lebih lanjut, Ade menambahkan PAN sejauh ini mampu memerankan peran strategis dalam bidang politik. Pasalnya, PAN telah melakukan perubahan yang cukup signifikan setelah menjadi partai terbuka yang menerima semua golongan.
Baca juga: Konsolidasi Pemenangan, NasDem Harus Jadi Market Elektoral
"Sepanjang ini PAN mampu memerankan peran strategis dan menjaga dukungan konstituen pemilih. PAN juga tengah beradaptasi dengan perubahan tren," ujar Ade.
Bicara soal elektabilitas, partai berlambang matahari ini tengah mengalami peningkatan. Misal saja pada survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023. Elektabilitas PAN tercatat di 2,5 persen dan mengungguli partai lainnya seperti PSI, Garuda, dan Hanura.
Selain itu, pada hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023, elektabilitas PAN mengalami peningkatan 3,1%, sebelumnya hanya 2,1%. Dalam survei tersebut, PAN berhasil mengalahkan partai lain seperti Perindo, PPP, dan Hanura. (H-3)
Founder Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Dian Permata, mengusulkan adanya pemberlakuan parlemen threshold atau ambang batas parlemen khusus di daerah.
FOUNDER Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Dian Permata, mengusulkan adanya pemberlakuan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen khusus di daerah.
Perdebatan soal perlu dan tidaknya ambang batas parlemen ini dihapus menekankan dua aspek utama, yakni inklusivitas demokrasi dan efektivitas pemerintahan.
Sikap parpol besar dan parpol kecil berbeda dalam menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.
Adanya fraksi kecil di DPR RI menjadi sebuah problem karena saat mengambil sebuah keputusan diperkirakan tidak bisa bulat.
Menurut Eddy, ada 16 juta suara pemilih yang hilang karena partai yang dicoblos gagal melewati ambang batas parlemen 4%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved