Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEORANG aktivis bisa sukses dalam kontestasi politik dengan bermodal ide dan gagasan. Para mahasiswa dan aktivis pun harus membangun keyakinan untuk mengejar impian tersebut.
Demikian pandangan Erik Ardiyanto, penulis buku Komunikasi Politik, Aktivisme, dan Sosialisme, di Sekretariat Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI), Jakarta, Minggu (6/8). Forum diskusi dan bedah buku ini digelar dalam rangka Bulan Bung Karno.
Dosen Universitas Paramadina ini menjelaskan tentang isi buku yang ditulisnya. Melalui buku itu semua bisa menimba pelajaran dari tokoh-tokoh politik Amerika Serikat dan Inggris, seperti Bernie Sanders, Alexandria Ocasio-Cortez, dan Jeremy Corbyn.
"Mereka bertiga adalah politikus sukses. Mereka juga secara aktif menyuarakan gagasannya lewat media alternatif seperti medsos dan berhasil merebut suara publik di sana. Buku ini diharapkan bisa menjadi referensi para aktivis mahasiswa dalam pengetahuannya," kata Erik.
Baca juga: KY Minta Media Massa Wujudkan Peradilan Bersih
Sementara itu, dosen Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman memberikan pandangannya tentang tumbuhnya kaum-kaum kapitalis pada calon atau pemegang kekuasaan di Indonesia. Menurut Angga, kapitalisme adalah sebuah masalah di Indonesia.
"Para calon pemegang kekuasaan di Indonesia saat ini membutuhkan oligarki untuk biaya kontestasi. Dan itu berbahaya karena rentan dikendalikan oleh yang membiayai."
Di tempat yang bersamaan, Ketua DPP PA GMNI Bidang Pendidikan dan SD, Ade Reza Hariyadi menjelaskan tentang pendapatnya terkait media sosial yang bisa mengawasi berjalannya kebijakan publik yang telah disahkan para penguasa. Menurutnya, saat ini media menjadi wadah generasi muda untuk membangun kesadaran kritis baru yang berguna bagi masyarakat.
"Jadi media sosial itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memprotes kebijakan-kebijakan yang tidak ada hasilnya. Kesadaran masyarakat itu tumbuh karena kesadaran kritis dari masyarakatnya juga," ujarnya.
Dijelaskan Ade, komunikasi politik pada dasarnya adalah bagaimana cara seorang individu mendapatkan sebuah kekuasaan. Secara harfiah, politik itu sendiri artinya tentang kekuasaaan. Namun dalam artian yang lebih luas politik itu berarti bagaimana sebuah kekuasaan tersebut dapat berguna bagi lingkungan dan sekitarnya.
"Saya berharap acara dengan bentuk forum seperti ini dapat diperbanyak lagi, sehingga menjadi wadah untuk memperkaya ilmu pengetahuan di bidang politik," tandasnya. (RO/J-2)
"Selain menjadi wahana edukasi budaya, pagelaran ini juga sekaligus menjadi khaul, sebagai bentuk doa dan penghormatan kita kepada Bung Karno,"
Festival Mustika Rasa juga menjadi momentum untuk memperkenalkan kembali resep-resep tradisional Nusantara secara lebih luas kepada masyarakat.
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
Karya foto Guntur dan lukisan Syandria dijual selama pameran berlangsung. Hasilnya untuk membantu kalangan wartawan, artis, musisi, politisi serta lainnya yang membutuhkan
Guntur Soekarno, putra sulung Soekarno menghadirkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno selama bulan Juni 2025 dengan menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara (GFN)
Beragam lomba akan digelar Pemerintah Provinsi Bali selama bulan Juni untuk mengenang dan menularkan ajaran Bapak Proklamator yang juga Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno).
SEBANYAK 400 aktivis dari berbagai negara hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina (APWCQP).
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
Menurut Ya'qud, hukuman seumur hidup tidaklah berlebihan, mengingat imbas dampak sosial yang ada di masyarakat.
Acara yang berlangsung di Dalem Ning Hj Nur Cholisoh ini dihadiri lebih dari 100 tamu undangan, termasuk anak-anak dan para ibu, dalam suasana yang penuh kehangatan.
BELUM reda soal pengiriman paket isi kepala babi dengan kuping terpotong, media Tempo kembali mendapatkan teror dengan kiriman kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal.
AMNETSY International Indonesia menyoroti aksi teror, kekerasan, dan intimidasi yang dialamatkan kepada aktivis, mahasiswa, maupun jurnalis saat unjuk rasa penolakan RUU TNI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved