Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEMAR dalam dunia pewayangan digambarkan sebagai sosok yang bijaksana. Dalam lakon wayang Semar Mbangun Khayangan, Semar diceritakan membangun tatanan masyarakat yang ideal, sebagai bentuk kritik atas tatanan masyarakat yang ada. Lakon itulah yang dihadirkan dalam pentas wayang kulit di Halaman Gedung DPRD DIY dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, Sabtu (21/6) malam. Pentas wayang semalam suntuk ini dibawakan oleh dalang kondang Ki Geter Pamuji Widodo.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengatakan lakon Semar Mbangun Khayangan dipilih sebagai refleksi kebudayaan dan nilai-nilai moral yang relevan dengan situasi kebangsaan saat ini. “Semar Mbangun Khayangan merupakan mimpi bersama untuk mewujudkan cita-cita dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil makmur dan sejahtera," kata dia.
Pemerintah hadir secara ideal untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menjaga ketertiban dunia berdasarkan Pancasila. Ia menjelaskan, penyelenggaraan wayang kulit ini merupakan bentuk pembelajaran sejarah dan aktualisasi nilai Pancasila melalui pendekatan budaya, sejalan dengan semangat “Sinau Pancasila” yang selama ini digaungkan DPRD DIY.
Menurut Eko, bulan Juni adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia, karena di bulan inilah tiga tonggak sejarah nasional terjadi: 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni hari wafatnya Bung Karno.
"Selain menjadi wahana edukasi budaya, pagelaran ini juga sekaligus menjadi khaul, sebagai bentuk doa dan penghormatan kita kepada Bung Karno," lanjutnya.
Pagelaran wayang kulit yang rutin digelar oleh DPRD DIY ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana penguatan nilai spiritual dan kebangsaan. Lakon yang ditampilkan menjadi simbol cita-cita luhur bangsa: membangun negeri yang berdaulat, adil, dan sejahtera berdasarkan Pancasila.
Dengan atmosfer khas Yogyakarta dan semangat gotong royong, gelaran wayang kulit ini menjadi penanda bahwa budaya tradisi tetap relevan untuk menjawab tantangan zaman, serta menjadi media penyampaian nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda.
Sekretaris DPRD DIY, Yudi Ismono, menyampaikan pagelaran wayang merupakan wujud DPRD DIY untuk ikut serta melestarikan seni budaya bangsa. Lakon Semar Mbangun Kayangan memberi semangat kepada para pemimpin agar amanah untuk menyejahterakan rakyat.(M-2)
Festival Mustika Rasa juga menjadi momentum untuk memperkenalkan kembali resep-resep tradisional Nusantara secara lebih luas kepada masyarakat.
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
Karya foto Guntur dan lukisan Syandria dijual selama pameran berlangsung. Hasilnya untuk membantu kalangan wartawan, artis, musisi, politisi serta lainnya yang membutuhkan
Guntur Soekarno, putra sulung Soekarno menghadirkan rangkaian peringatan Bulan Bung Karno selama bulan Juni 2025 dengan menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara (GFN)
Beragam lomba akan digelar Pemerintah Provinsi Bali selama bulan Juni untuk mengenang dan menularkan ajaran Bapak Proklamator yang juga Presiden Pertama RI Ir Soekarno (Bung Karno).
Di antara banyak tokoh pewayangan, Semar menempati posisi istimewa sebagai sosok yang penuh misteri namun kaya akan kebijaksanaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved