Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Belajar Membangun Tatanan Masyarakat yang Ideal Lewat Pentas Wayang Kulit

Ardi Teristi Hardi
22/6/2025 11:37
Belajar Membangun Tatanan Masyarakat yang Ideal Lewat Pentas Wayang Kulit
Pagelaran wayang kulit dalam lakon Semar Mbangun Khayangan(MI/Ardi Teristi)

SEMAR dalam dunia pewayangan digambarkan sebagai sosok yang bijaksana. Dalam lakon wayang Semar Mbangun Khayangan, Semar diceritakan membangun tatanan masyarakat yang ideal, sebagai bentuk kritik atas tatanan masyarakat yang ada. Lakon itulah yang dihadirkan dalam pentas wayang kulit di Halaman Gedung DPRD DIY dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, Sabtu (21/6) malam. Pentas wayang semalam suntuk ini dibawakan oleh dalang kondang Ki Geter Pamuji Widodo.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengatakan lakon Semar Mbangun Khayangan dipilih sebagai refleksi kebudayaan dan nilai-nilai moral yang relevan dengan situasi kebangsaan saat ini. “Semar Mbangun Khayangan merupakan mimpi bersama untuk mewujudkan cita-cita dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil makmur dan sejahtera," kata dia.

Pemerintah hadir secara ideal untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta menjaga ketertiban dunia berdasarkan Pancasila. Ia menjelaskan, penyelenggaraan wayang kulit ini merupakan bentuk pembelajaran sejarah dan aktualisasi nilai Pancasila melalui pendekatan budaya, sejalan dengan semangat “Sinau Pancasila” yang selama ini digaungkan DPRD DIY. 

Menurut Eko, bulan Juni adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia, karena di bulan inilah tiga tonggak sejarah nasional terjadi: 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni hari wafatnya Bung Karno.

"Selain menjadi wahana edukasi budaya, pagelaran ini juga sekaligus menjadi khaul, sebagai bentuk doa dan penghormatan kita kepada Bung Karno," lanjutnya.

Pagelaran wayang kulit yang rutin digelar oleh DPRD DIY ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana penguatan nilai spiritual dan kebangsaan. Lakon yang ditampilkan menjadi simbol cita-cita luhur bangsa: membangun negeri yang berdaulat, adil, dan sejahtera berdasarkan Pancasila.

Dengan atmosfer khas Yogyakarta dan semangat gotong royong, gelaran wayang kulit ini menjadi penanda bahwa budaya tradisi tetap relevan untuk menjawab tantangan zaman, serta menjadi media penyampaian nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda.

Sekretaris DPRD DIY, Yudi Ismono, menyampaikan pagelaran wayang merupakan wujud DPRD DIY untuk ikut serta melestarikan seni budaya bangsa. Lakon Semar Mbangun Kayangan memberi semangat kepada para pemimpin agar amanah untuk menyejahterakan rakyat.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya