Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG hari raya Idul Fitri, kebersamaan dan kepedulian menjadi makna utama dalam berbagi. Hari kemenangan yang dinanti bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga momen untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan semangat itu, Fillnanda Yudha Prawira, pemuda yang aktif dalam gerakan sosial, kembali mengadakan santunan anak yatim di Babat, Lamongan.
Acara yang berlangsung di Dalem Ning Hj Nur Cholisoh ini dihadiri lebih dari 100 tamu undangan, termasuk anak-anak dan para ibu, dalam suasana yang penuh kehangatan.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi santunan, tetapi juga mempererat hubungan sosial, menciptakan kebersamaan, dan menumbuhkan rasa empati dalam masyarakat.
Diiringi doa dan canda tawa, acara berlangsung penuh keakraban, mencerminkan esensi sejati dari berbagi. Anak-anak tidak hanya menerima bantuan materi, tetapi juga merasakan kasih sayang dan perhatian yang tulus.
Sebagai mantan Ketua OSIS MAN 1 Gresik dan pernah aktif dalam Forum Anak Jawa Timur, Yudha terus berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan anak-anak. Pengalaman kepemimpinannya sejak remaja membentuk dirinya menjadi sosok yang peduli terhadap lingkungan sosial.
Kini, ia menempuh studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, semakin memperdalam pemahamannya terhadap kehidupan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan. Baginya, ilmu yang ia pelajari bukan hanya teori, tetapi juga harus diterapkan dalam aksi nyata yang memberi dampak bagi banyak orang.
Tahun ini, acara santunan berjalan lancar berkat dukungan berbagai pihak, termasuk pengusaha muda seperti Dea Ayu Ferina, Brillianto Adhie, serta Ning Tata yang merupakan keluarga pengasuh ponpes.
Kolaborasi ini semakin memperkuat dampak gerakan sosial, sejalan dengan visi Senyum Semesta, non-profit community yang digagas oleh Yudha Prawira.
Setelah sebelumnya mengadakan santunan anak yatim di Gresik, kali ini, Senyum Semesta kembali menggelar aksi serupa di Babat, Lamongan.
Dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat, non-profit community ini membuktikan bahwa aksi sosial bukan sekadar momen, tetapi budaya kepedulian yang harus terus dijaga dan diwariskan.
Saat dihubungi media Yudha, yang merupakan penerima Golden Tiket UNAIR 2024, menyampaikan, "Saya ingin semakin banyak orang yang terlibat dan bersama-sama membangun gerakan sosial yang berkelanjutan. Kepedulian tidak boleh berhenti di satu momen saja, melainkan harus menjadi budaya yang terus dijaga.",
Dengan kepedulian yang nyata, Yudha Prawira menunjukkan bahwa berbagi dan membangun kebersamaan adalah langkah kecil yang membawa perubahan besar bagi banyak orang. Aksi sosial ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga membangun jembatan empati yang mempererat tali persaudaraan di tengah masyarakat. Semoga semangat kebaikan ini terus menyebar dan menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama. (Z-1)
Pelatihan ini diberikan kepada 15 anak usia 7 – 18 tahun di desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Bali.
Baznas RI menerima penyaluran infak senilai Rp100 juta dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) untuk menyantuni anak yatim dan disabilitas binaan Baznas.
Dea Ayu Ferina dan Brillianto Adhie berbagi kasih dengan memberikan santunan kepada 80 anak yatim dan puluhan wali yang turut hadir di Lamongan.
Seluruh penerima santunan merupakan anak yatim piatu dari keluarga prasejahtera yang bermukim dekat dengan wilayah operasi Perusahaan.
50 anak tersebut masing-masing berasal dari Panti Asuhan Ar Rahman sebanyak 17 anak, Panti Asuhan Saibul Khairat 17 anak, dan 16 anak dari Panti Asuhan Baitul Rahim.
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan, menggelar online session megilan prenuer (Megprenuer) batch III. Acara yang dilaksanakan dua hari ini diikuti 466 peserta.
TMMD di Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Lamongan, Jawa Timur, diproyeksikan membangun sejumlah sarana infrastruktur dengan anggaran senilai Rp2,25 miliar.
Lomba ini tidak hanya mengasah kreattivitas namun juga mewujudkan kemandirian ekonomi bagi keluarga.
Batik Tulis Soedjono yang didirikan oleh Umbar Basuki di Lamongan berhasil mengubah pandangan masyarakat terhadap batik tulis sebagai produk eksklusif dan mahal.
Pemerintah Taiwan kembali berniat investasi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Hingga saat ini, sudah ada enam investor dari Taiwan yang berinvestasi di Lamongan.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan di Lamongan mulai Bulan Januari sampai dengan Maret 2025 sebanyak 597.290 wisatawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved