Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Lodewijk Freidrich Paulus, menyesalkan dan mengecam tindakan kekerasan yang menimpa awak media yang melaksanakan tugas liputan acara diskusi organisasi pemuda yang mengatasnamakan Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG).
Lodewijk juga turut menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi dalam acara diskusi GMPG di Restoran Pulau Dua, Jakarta pada Rabu (26/7).
"Kami dari Partai Golkar, menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas kejadian tindak kekerasan terhadap para awak media yang tengah menjalankan tugas peliputan di acara tersebut," ujar Lodewijk kepada media, dikantor DPP Golkar, Rabu (26/7).
Baca juga: Polda Metro Jaya Terima Laporan Wartawan yang Jadi Korban Pemukulan di Acara GMPG
Sekjen Golkar menegaskan bahwa Partai Golkar tidak mengenal kelompok kepemudaan dengan nama GMPG. Dia juga menambahkan, bahwa GMPG bukanlah organisasi yang berafiliasi dengan Partai Golkar.
Ada Upaya Campuradukan dengan Partai Golkar
"Sangat disayangkan ada upaya untuk mencampuradukkan Partai Golkar dalam insiden ini. Kami tegaskan sekali lagi bahwa GMPG bukan bagian dari ormas atau lembaga resmi dari Partai Golkar" tutur Lodewijk.
Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan jika selama ini ormas partai Golkar baik Hasta Karya atau Trikarya tidak ada unsur kader kepemudaan yang bernama GMPG.
Baca juga: AMPG Sesalkan Kericuhan Diskusi GMPG di Pulau Dua Senayan
Lodewijk menjelaskan bahwa partai Golkar memiliki sepuluh ormas antara lain Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957. Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), yang disebut sebagai ormas pendiri.
Kemudian ormas yang didirikan, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah, Himpunan Wanita Karya (HWK) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI).
Baca juga: PDIP Mengakui Puan Maharani Bakal Temui Airlangga Hartarto Hari Ini
“Jadi GMPG ini tidak dikenal di partai kami, meski ada embel-embel nama Partai Golkar. Bahkan saya pribadi baru pertama kali ini mendengarnya. Oleh karena itu saya meminta jangan ada organisasi yang memakai nama Partai Golkar tanpa sepengetahuan DPP Golkar,” kata Lodewijk.
Legislator asal Lampung ini juga menegaskan jika Partai Golkar akan selalu terbuka dengan media dan pers. Bahkan Golkar selalu menjunjung tinggi transparansi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan dan kebijakan partai.
"Golkar juga akan selalu mendukung kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi yang amat penting," ujar Lodewijk.(RO/S-4)
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, menantang pihak-pihak yang mendorong digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk berani muncul ke publik.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Pihak Istana menanggapi isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang belakangan mengaitkan Partai Golkar dengan dinamika internal dan dugaan keterlibatan Istana.
KETUA Bidang Keagamaan dan Kerohanian, DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah isu Munaslub Partai Golkar dan pergantian Ketua Umum Bahlil Lahadalia
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyuarakan pentingnya memaknai anugerah besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Jika pemerintah benar, maka PDIP akan mendukung dan melakukan program tersebut. Namun, jika kurang benar, maka PDIP akan memberikan alternatif solusi
Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030 menghambat regenerasi di tubuh partai
menolak keras wacana pengembalian sistem Pilkada dari pemilihan langsung menjadi pemilihan oleh DPRD karena ancam iklim demokrasi dan suburkan oligarki politik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved