Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI Gerindra menyampaikan pandangan soal wacana pemanggilan politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko oleh PDIP. Pemanggilan itu buntut pertemuan Budiman dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Kalau dengan keputusan itu DPP mengundang Mas Budiman, tentu kami menghormati. Itu adalah ranah internal PDIP,” kata Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Muzani enggan merecoki kebijakan internal partai lain. Meski begitu, kedatangan Budiman disebut dalam kapasitas pribadinya.
Baca juga : Sering Berkunjung ke Partai Lain, Gerindra Ingin Tunjukkan Pesan Persatuan
“Dalam komunikasi Mas Budiman dan Pak Prabowo, banyak dibahas isi dan pemikiran Pak Prabowo,” ujar dia.
Baca juga : Puan tak Mempersoalkan Pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo
Muzani menyebut Budiman merasa butuh ide besar untuk menghadapi aneka tantangan bangsa. Sehingga dia berdiskusi dengan Prabowo.
Selain itu, Muzani membantah ada obrolan soal Budiman yang hendak bergabung dengan Gerindra. Kedua partai saling menghormati sikap dan keputusan politik.
“Pak Prabowo sebagai capres bertemu dengan siapa saja. Beliau tidak ada alergi untuk bertemu dengan siapapun,” papar dia.
Sebelumnya, Budiman memberikan sinyal mendukung Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu tampak dari pernyataan Budiman usai menemui Prabowo secara tertutup.
"Kapal Indonesia harus dikayuh oleh orang yang paham strategi, paham geopolitik, paham sejarah," kata Budiman dalam konferensi pers di Rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7) malam lalu.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, memastikan pihaknya akan memanggil Budiman untuk dimintai klarifikasi. Pemanggilan Budiman buntut sinyal dukungan kepada Prabowo terkait pencalonan presiden.
"Ya (pemanggilan) awal Agustus," kata Komarudin. (MGN/Z-8)
PARTAI Golongan Karya (Golkar) memberikan surat instruksi ke kader Partai Golkar, Jusuf Hamka alias Babah Alun dalam Pilkada DKI Jakarta.
PDIP kembali merespons Budiman Sudjatmiko yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Budiman menjelaskan masa jabatan 6 tahun memang dirasa tidak cukup bagi kepala desa.
POLITIKUS PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyambangi kediaman Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto malam ini di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun, memastikan pihaknya akan memanggil Budiman Sudjatmiko.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko dinilai melawan partai karena menemui Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved