Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kekerasan Berulang, Pemerintah Tetap Andalkan Pendekatan Teritorial Defensif

Emir Chairullah
15/7/2023 18:20
Kekerasan Berulang, Pemerintah Tetap Andalkan Pendekatan Teritorial Defensif
Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai meninjau peremajaan kelapa sawit rakyat di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat(Dok Wapres)

PEMERINTAH tetap berkeyakinan menggunakan pendekatan teritorial yang bersifat defensif aktif akan mampu mengatasi kekerasan di wilayah Papua

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebutkan, pada intinya pemerintah bakal mengandalkan pendekatan kesejahteraan dalam proses pembangunan Papua.

“Secara umum kita akan mengatasi pusat-pusat gangguan keamanan ini kita akan membangun strategi pembangunan teritorial defensif aktif,” kata Ma’ruf usai Peninjauan Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (15/7). 

Baca juga : Ini 5 Proyek Strategis di Manokwari yang Diresmikan Wapres Ma'ruf Amin

Hal tersebut diungkapkannya menanggapi Aksi kerusuhan antara sekelompok orang dengan aparat keamanan terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah sejak Kamis (13/8). 

Baca juga : Papua Butuh Strategi Khusus untuk Kejar Ketertinggalan

kerusuhan di Dogiyai terjadi akibat tembakan aparat yang menyebabkan tiga orang warga tewas. Aksi kerusuhan di Dogiyai menyebabkan 69 bangunan terbakar, dan beberapa personel terluka.

Namun demikian Ma’ruf enggan menyebutkan detail strategi apa yang bakal dilakukan pemerintah. Ma’ruf pun tidak menyebutkan seberapa besar potensi gangguan itu dan bagaimana ke depannya.

Ma’ruf mengakui, berbagai kerusuhan dan kekerasan tersebut bakal mengganggu jalannya pembangunan dan memperlambat kesejahteraan. Karena itu, dirinya berharap semua pihak bisa memperjuangkan kesejahteraan untuk masyarakat Papua. 

“Apalagi sudah ada otonomi khusus dan pengarah supaya pembangunan di Papua tidak melenceng,” pungkasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya