Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
API Pancasila harus terus dinyalakan karena merupakan dasar negara sekaligus jalan spiritual bangsa. Jangan sampai anak bangsa tidak lagi peduli dengan Pancasila dan malah mempertanyakan relevansinya.
Pegiat spiritual dari Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro mengatakan menyalakan api Pancasila tidak lah mudah dan itu merupakan pekerjaan agung. Dia menyebutnya 'kerja raksasa'.
Menurutnya butuh manusia berjiwa Pancasilais untuk bisa mengembalikan lagi nyala api Pancasila yang dinilainya kini telah redup.
"Generasi itu lahir jika menjalani ajaran dan laku spiritual yang dipraktikkan dan ajarkan sebagai spiritualitas murni dan dikembangkan lewat latihan yang terus menerus. Tentu saja, tak banyak yang tertarik, tak siap dan sanggup melakoninya," kata Setyo dalam Kuliah Kelas Konstitusi Seri ke-3 di Foko, Senen, Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca juga: Pancasila dan Pendidikan
Namun demikian, untuk melahirkan lagi dan menciptakan manusia berjiwa Pancasilais ada banyak tantangan dahsyat. Jalan membangun manusia Pancasilais ini adalah jalan sunyi, yang tidak banyak temannya dan pendukung ekosistemnya.
"Oleh kaum religius dianggap sesat karena tak sesuai kitab suci. Sedang bagi pemeluk spiritualitas lokal juga dianggap salah karena tak selaras dengan pakem, paugeran, yang telah dilembagakan sebagai adat dan tradisi," kata dia.
Setyo mengatakan untuk menyalakan api Pancasila saat ini tidaklah mudah, sebab semua lini kehidupan termasuk ekonomi politik sudah tidak punya roh Pancasila.
"Bagaimana kita mewujudkan karakter orang berjiwa Pancasilais, makanya perlu ada jembatan atau metode namanya hening cipta, yaitu menjalankan laku tindakan menyadari betul betul keilahian di dalam diri, menyadari nafas kita hidup dituntut tuntutan paling agung dari Tuhan, yang diturunkan di rekung hati," katanya.
Baca juga: Akademisi: Nilai Pancasila Beri Ruang bagi Setiap Komunitas Agama
Sebagai langkah untuk mewujudkan manusia berjiwa Pancasilais itu, Setyo mengharapkan seharusnya muncul komunitas kecil yang betul-betul memegang teguh dan mempraktikkan ideologi Pancasila.
"Kalau tanpa ada orang berjiwa Pancasilais, kita mau apa saja pasti mentok, kita berhadapan dengan kekuatan yang sangat luar biasa, ekonomi ya politik. Satu-satunya jalan ya jalan keajaiban," kata dia.
Setyo mengatakan manusia berjiwa Pancasilais itu adalah karakter manusia Indonesia yang betul betul bernilai peradaban.
"Manusia jiwa Pancasilais itu antara kata kata tindakan bisa sinergis, yang betul-betul tak lagi hipokrit, yang betul-betul mencintai negeri ini tidak sektarian," kata dia. (*)
WAKIL Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan rasa bangga atas ditunjuknya NTB sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025
Wali Kota juga menegaskan pentingnya memberi ruang dan wadah untuk anak-anak muda di Kupang agar terus berkarya, berani tampil, dan mengekspresikan diri.
Laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor.
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Dalam konteks geopolitik modern, konsep proxy war atau perang perwakilan memiliki peran penting dalam memahami dinamika kekuatan global
Semua komponen bangsa harus bahu membahu menciptakan rasa aman sebagaimana arahan Presiden RI.
Dengan politik jalan tengah itu, Bivitri mengatakan program-program yang ditawarkan partai politik sekadar gimik belaka, bukan program yang berkarakter ideologi kuat.
Fenomena pelibatan perempuan, remaja, dan anak dalam aksi terorisme menjadi tren baru yang mengkhawatirkan.
Transformasi digital tidak hanya menjadi alat pendukung produktivitas dan efisiensi, tapi juga bisa jadi sarana untuk memperkuat persatuan, keadilan hingga kesejahteraan.
Izin tambang untuk ormas menjadi perdebatan publik. Ormas keagamaan mulai disoroti terkait sikap apa yang akan mereka ambil. Yang menjadi sorotan adalah PBNU dan PP Muhammadiyah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved