Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SEJUMLAH partai disebut akan membentuk 'koalisi permanen' yang diisi oleh 4 partai, yakni PKB, PAN, Golkar, dan Gerindra. Poros ini hampir pasti akan usung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres). Meski demikian, ada persoalan dalam penentuan posisi calon wakil presiden (cawapres). Sejumlah nama juga disebut akan diajukan sebagai pendamping Prabowo yakni Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Erick Thohir (PAN).
Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai wacana koalisi permanen itu patut diapresiasi. Banyaknya poros politik akan turut menentukan kualitas demokrasi.
"Semakin banyak poros koalisi semakin bagus, semakin kecil poros koalisi semakin tidak bagus untuk kualitas demokrasi kita," terang Pangi.
Baca juga: Wacana Koalisi Permanen yang Susah Permanen
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu juga mengemukakan analisis terkait kemunculan koalisi besar. Jika terbentuk, koalisi gemuk itu akan mendapati tantangan dalam kesolidan dari partai anggota koalisi.
"Saya mencermati memang ada arah koalisi besar (grand coalition) PKB, Gerindra, PAN dan Golkar, tapi ini menurut saya koalisinya juga belum tentu solid, sebab PKB, PAN dan Golkar ngotot mendorong atau menyodorkan kadernya menjadi syarat wajib penjajakan koalisi," sambungnya.
Baca juga: Gerindra Bantah Isu Keretakan dengan PKB
Perebutan dalam tubuh koalisi juga diprediksi terjadi lantaran masing-masing partai menghendaki kursi cawapres untuk mendampingi Prabowo maju di Pilpres 2024.
"Complicated-nya bukan soal capres Prabowo, tapi tetap deadlock dalam penentuan kursi cawapres, PAN, PKB, dan Golkar tetap akan ngotot menyodorkan kader terbaiknya menjadi cawapres pendamping Prabowo. Itu fakta dan realitas politiknya," tambanhnya.
Kendati demikian, Pangi menyebut masing-masing cawapres yang diajukan mempunyai kelebihan, kendati Erick Thohir punya kans lebih besar. Erick mempunyai kemampuan logistik yang mumpuni.
"Saya masih yakin Prabowo cenderung bakal menggandeng cawapres yang punya bantalan logistik, Erick Thohir sangat relevan dan sangat memungkinkan menjadi cawapres pendamping Prabowo ketimbang Cak Imin dan Airlangga," sambungnya.
Sedangkan sosok Cak Imin punya kekuatan dengan latar religius.
"Namun Cak Imin juga punya kans karena Jawa Timur cukup bisa diamankan sama Gus Imin, apalagi irisan pemilih Cak Imin berbeda dengan Prabowo. Termasuk kombinasi yang cukup ideal, militer sipil, kombinasi nasionalis-religius, ada NU dan nasionalis-nya," pungkasnya. (Z-7)
Status bebas bersyarat sampai 2029 yang diputuskan akan menghambat Setnov untuk beraktivitas.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Tidak ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih mumpuni.
Golkar merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang pilkada tak langsung seperti gubernur ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.
Sarmuji mengatakan Golkar sejatinya terbuka bagi siapapun untuk menjadi kader. Terlebih untuk kepala negara yang telah menjabat sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa candaan itu muncul karena keduanya memiliki hubungan dekat sebagai sahabat sejak sama-sama aktif di satu organisasi saat menjadi aktivis.
Noel, sapaan karib Immanuel Ebenezer bukan merupakan anggota aktif, baik dalam kepengurusan maupun kegiatan partai.
Bendahara Fraksi Partai Gerindra sekaligus Anggota DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi arah kebijakan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat Sidang Tahunan MPR.
PARTAI Gerindra masih mengkaji pemberian sanksi kepada kadernya yang juga Bupati Pati Sudewo.
Ia mengatakan pergantian tersebut dilakukan untuk regenerasi partai mengingat Muzani telah menjadi Sekjen Partai Gerindra sejak partai berdiri pada 2008.
PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai penunjukan Menteri Luar Negeri Sugiono menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra.
Dia memastikan mengemban tugas sebagai sekjen dengan penuh tanggung jawab. Menteri Luar Negeri (Menlu) itu bakal mempedomani Muzani yang telah mengabdi sebagai sekjen selama 17 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved