Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mengenal Perbedaan Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka

Meilani Teniwut
31/5/2023 12:50
Mengenal Perbedaan Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka
Ini perbedaan sistem proporsional terbuka dan tertutup(Medcom)

PEKAN ini dunia politik tengah ramai dengan isu Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan menjatuhkan vonis sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup. Lalu sebenarnya apa sih sistem proporsional tertutup?

Pengertian sistem pemilu proporsional adalah sistem pemilihan umum di mana persentase kursi DPR yang dibagikan kepada masing-masing partai politik disesuaikan dengan jumlah suara yang diperoleh masing-masing partai politik. Dalam sistem ini, para pemilih akan memilih partai politik, bukan calon perseorangan.

Sistem pemilu dibagi menjadi dua, yakni sistem pemilu proporsional terbuka dan sistem pemilu proporsional tertutup. Dalam sejarahnya, kedua sistem ini sudah pernah diterapkan dalam pemilu di Indonesia.

Pengertian

Berdasarkan electoral-reform.org, sistem proporsional tertutup adalah penentuan seorang kandidat yang sesuai dengan posisi tertentu bukan dari jumlah suara masing-masing individu. Melainkan dari perolehan suara terhadap partai politik. 

Dengan kata lain, suara yang diberikan untuk suatu partai bukan langsung ke calon legislatif (caleg). Dalam pengertian, ketika parpol mengusung enam nama dan memperoleh dua suara, maka dua orang di urutan atas akan mengambil kursi. 

Nantinya, surat suara sistem proporsional tertutup dalam Pemilu hanya berisi logo parpol tanpa daftar nama caleg. Sebelumnya, kandidat-kandidat tersebut ditentukan partai dan disusun berdasarkan nomor urut. Jika ada 10 orang yang mendaftar dan hanya mendapatkan tiga suara, maka urutan 1-3 yang akan terpilih. 

Sistem ini berbeda dengan sistem proporsional terbuka. Di sistem pemilu ini, pemilih bisa langsung memilih wakil legislatifnya. 

Melalui sistem proporsional tertutup, setiap partai memberikan daftar kandidat dengan jumlah yang lebih dibandingkan jumlah kursi yang dialokasikan untuk satu daerah pemilihan (Dapil).

Dalam proses pemungutan suara dengan sistem proporsional tertutup, pemilih hanya memilih parpol. Kemudian setelah perolehan suara dihitung, maka penetapan calon terpilih ditentukan berdasarkan nomor urut. 

Sedangkan dalam sistem proporsional terbuka, pemilih akan memilih satu nama calon anggota legislatif sesuai aspirasinya. Dalam sistem proporsional terbuka, partai memperoleh kursi yang sebanding dengan suara yang diperoleh. Setelah itu, penetapan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak.

Kelebihan

  • Memudahkan pemenuhan kuota perempuan atau kelompok etnis minoritas karena partai politik yang menentukan calon legislatifnya. 
  • Mampu meminimalisir praktik politik uang. 
  • Meningkatkan peran parpol dalam kaderisasi sistem perwakilan dan mendorong institusionalisasi parpol.

Kekurangan

  • Mengurangi interaksi dan intensitas kader partai dengan pemilih.
  • Membuat caleg enggan mengkampanyekan dirinya dan partai. 
  • Sistem ini juga dinilai kurang sesuai untuk partai baru dan partai kecil yang belum terlalu dikenal. 

Pemilu Proposional Terbuka

Sistem pemilu proporsional terbuka adalah sistem pemilihan umum di mana pemilih mencoblos partai politik ataupun calon bersangkutan. Dalam sistem ini pemilih dapat langsung memilih calon legislatif yang dikehendaki untuk dapat duduk menjadi anggota dewan. Secara singkat, sistem proporsional terbuka adalah sistem coblos caleg.

Kelebihan 

  • Mendorong kandidat bersaing dalam mobilisasi dukungan massa untuk kemenangan
  • Terbangunnya kedekatan antara pemilih dengan calon yang diajukan
  • Terbangunnya kedekatan antar pemilih yang berpartisipasi memberikan suaranya

Kekurangan

  • Risiko terjadinya politik uang sangat tinggi
  • Membutuhkan modal politik yang besar
  • Rumitnya melakukan perhitungan suara yang diperoleh
  • Sulitnya menegakkan kuota gender dan etnis, karena semua akan berangkat dari masyarakat secara langsung
  • Mengandalkan figur tertentu

Beberapa negara menerapkan sistem pemilihan proporsional terbuka ini, misalnya Austria, Belanda, Belgia, Brazil, dan sebagainya. Tentu, dengan karakter, keuntungan, dan kerugiannya masing-masing, setiap sistem menawarkan output yang juga berbeda.

Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya