Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (Ketum DPP KNPI), Haris Pertama, menyatakan, potensi yang luar biasa apabila Gibran Rakabuming diusung sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024.
Haris Pertama mengungkapkan potensi dan keunggulan Gibran adalah memiliki kemampuan untuk merangkul beragam pihak dan dapat menjalin komunikasi yang efektif bagaikan "delapan penjuru angin".
“Sosok Gibran ini memiliki kemampuan yang dapat merangkul beragam pihak, termasuk partai politik dan masyarakat. Hal ini dapat membantu membangun konsensus dan menyelesaikan perbedaan politik yang ada, kemampuan ini sudah teruji bagaimana Mas Gibran memiliki kedekatan yang harmonis dengan para Ketum Parpol, termasuk dengan para bakal capres potensial lainnya seperti Mas Anies, Ganjar dan Prabowo", kata Haris.
Menurut Haris, sosok Gibran memiliki kemampuan menjalin komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak tanpa berpihak dengan satu golongan.
"Mas Gibran memiliki kemampuan menjalin komunikasi yang efektif dengan para pemimpin nasional, sehingga mampu membantu memecahkan perbedaan politik dan mencapai tujuan yang sama dalam pemerintahan selama ini,” jelas Haris..
Dia menyatakan, putra Presiden Joko Widodo itu adalah sosok pemimpin muda yang punya keterampilan dan kreativitas dalam memimpin daerah.
“Mas Gibran ini adalah salah satu prototype pemimpin muda di pemerintahan, karena itu di antara pemimpin muda cirinya adalah kreasi, inovasi dan selalu membuat kemajuan yang sekarang ditunjukkan sang pemimpin muda itu. Ini terbukti Mas Gibran dielu-elukan masyarakat Solo dan Indonesia umumnya, baik kaum muda maupun para tokoh tua,” kata Haris.
Sosok Gibran merupakan Cawapres potensial yang dapat mewakili aspirasi kaum muda, lanjut Haris.
“Mas Gibran sebagai Cawapres dari kaum muda dapat mewakili aspirasi dan kepentingan generasi muda, sehingga adanya wakil presiden dari kalangan muda dapat memastikan bahwa kepentingan kaum muda diperhatikan dan terwakili dalam kebijakan-kebijakan pemerintah,” ungkap Haris.
Baca juga: Polisi Sebut Pelat Palsu Rubicon Kasus Penganiayaan untuk Hindari ETLE
Selain itu, menurut Haris, sosok Gibran sebagai pemimpin kaum muda memiliki banyak potensi yang sangat layak didukung.
“Mas Gibran memiliki potensi inovasi dan kreativitas, dimana kaum muda cenderung memiliki pemikiran yang lebih inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah dan mencari solusi yang lebih baik. Nantinya jika mas Gibran sebagai seorang calon wakil presiden dari kalangan muda dapat membawa energi dan ide-ide baru yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang kompleks dan mendukung pembangunan yang lebih inovatif,” jelasnya.
Bagi Haris, dengan diusungnya Gibran dapat memperkuat kepemimpinan dari kalangan muda generasi penerus bangsa ke depan.
“Memilih Mas Gibran sebagai seorang calon wakil presiden dari kalangan muda dapat membantu memperkuat kepemimpinan muda di Indonesia dan menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif terlibat dalam politik dan pembangunan Negara Kesatuan Repupblik Indonesia,” lanjut Haris.
Dia menegaskan, mengusung Gibran sebagai Cawapres merupakan bentuk dukungan konkret dalam mewujudkan bonus demografi.
“Kenapa mengusung Mas Gibran merupakan bentuk mewujudkan bonus demografi. Sebab itu merupakan bentuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik, karena Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya dengan generasi muda. Memilih seorang cawapres dari kalangan muda dapat membantu membangun masa depan NKRI lebih baik untuk Indonesia dengan memperhatikan kepentingan generasi muda dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan NKRI (Negara Kesatuan Repupblik Indonesia," jelas Haris.
Menurut dia, sosok Gibran sebagai jawaban bagi pendukung Presiden Jokowi yang mendambakan keberlanjutan keberhasilan kepemimpinannya.
“Sosok Mas Gibran jadi jawaban bagi seluruh pendukung Presiden Jokowi yang mendambakan keberlanjutan keberhasilan kepemimpinan saat ini, dan jadi solusi kebuntuan atas polemik isu tiga periode dan penundaan pemilu (perpanjangan masa jabatan presiden),” tutur Haris. (OL-4)
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Lebih memprihatinkannya lagi, Kemenaker menganggap fenomena itu tak menunjukkan sulitnya mencari kerja. Aneh kan?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Mampukah dia mengembalikan dan menjaga kepercayaan itu? Apa yang harus dia lakukan?
Akankah Jokowi tetap berpolitik dan membantu Gibran dengan partai perorangan alias tanpa partai politik?
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Benarkah Gibran akan menjadi matahari kembar yang sinarnya meredupkan sinar presiden, yang kekuasaannya mereduksi kekuasaan Prabowo?
Apa konsekuensinya jika memang iya? Akankah Fufufafa meretakkan hubungannya dengan Prabowo sebagai presiden terpilih?
Seperti apa sebenarnya drama pengunduran diri Airlangga? Seperti apa pula kelanjutan jalan ceritanya? Ikuti pembahasannya di Ordal, Obrolan Mendalam dari Orang-orang Dalam.
Hal serupa juga terjadi dalam Pilkada 2024, ketika dua judicial review yang diajukan MK telah menjadi sorotan publik.
Selvi Ananda tampil menawan dengan mengenakan kebaya merah klasik lengan panjang dengan detail brokat bernuansa floral.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved