Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

13 Saksi akan Dihadirkan di Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Fachri Audhia Hafiez
08/11/2022 08:47
13 Saksi akan Dihadirkan di Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PENGADILAN Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) akan kembali menggelar sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Sebanyak 13 saksi akan dihadirkan dari jaksa penuntut umum (JPU).

"Rencananya 13 saksi," kata pejabat humas PN Jaksel, Djuyamto, saat dikonfirmasi, Selasa (8/11).

Para saksi itu meliputi asisten rumah tangga (ART) Susi, Sartini, Rojiah, Abdul Somad, dan Daryanto alias Kodir. Kemudian, petugas keamanan Damianus Laba Kobam atau Damson, Alfonsius Dua Lurang, dan Marjuki.

Baca juga: Samuel Hutabarat Berharap Kuat Ma'ruf Dkk Jujur

"Lalu, ajudan Adzan Romer dan Daden Miftahul Haq, sopir Prayogi Iktara Wikaton, anggota polri Farhan Sabilah, dan kakak Ferdy Sambo, Leonardo Sambo", ucap Djuyamto.

PN Jaksel juga akan menggelar sidang putusan sela terhadap terdakwa Arif Rachman Arifin pada hari ini. Dia merupakan terdakwa kasus obstruction of justice terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Pada perkara tersebut, mereka didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP.

Ferdy Sambo juga didakwa menghalangi penyidikan atau obstruction of justice dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Arif juga menjadi terdakwa dalam perkara tersebut

Keduanya didakwa melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 subsider Pasal 48 Jo Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Atau diancam dengan pidana dalam Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 ayat (1) ke-2 jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya