Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PASCA-deklarasi pencapresan Anies Baswedan, Partai Nasdem diguncang pengunduran diri sebagian kecil anggotanya.
Partai besutan Surya Paloh itu juga mengalami perundungan secara masif oleh kelompok buzzer di jagat media sosial. Bukan itu saja, narasi yang dibangun beberapa lembaga survei, bahwa pasca-pencapres Anies elektabilitas NasDem mengalami penurunan, kian memojokkan partai tersebut.
Menurut sosiolog politik Universitas Trunojoyo Madura, Khoirul Rosyadi, tekanan yang saat ini dialami NasDem merupakan risiko yang wajar sebagai first mover (penggerak pertama) dan change maker (pembuat perubahan).
Baca juga : JK dan Paloh Beri Pesan Penting untuk Anies Baswedan. Apa Itu?
Dalam setiap perubahan, selalu ada kelompok yang tidak siap menerimanya. Tetapi, Rosyadi yakin, dalam situasi sosial-ekonomi yang penuh kerawanan seperti saat ini, kelompok mayarakat yang menerima perubahan jauh lebih besar.
”Apa yang terjadi dengan NasDem hanyalah badai dalam secangkir kopi saja. Dalam pengamatan saya, Nasdem akan tetap stabil dan bahkan punya kans untuk lebih meningkat,” ujar Khoirul Rosyadi, Senin (7/11/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Rosyadi menambahkan, pengunduran diri sejumlah anggota Nasdem tidak signifikan dalam menggerogoti kekuatan partai tersebut.
Baca juga : Ahmad Ali Tegaskan tidak Ada Perpecahan di Timnas Amin
Sebab, di sisi lain, terdapat pula fenomena masuknya anggota-anggota baru partai tersebut pasca deklarasi pencapresan Anies. Bahkan, ia melihat adanya potensi perpindahan konstituen partai Islam dan partai tengah dalam koalisi pemerintah ke Nasdem.
”Saya memantau adanya fenomena arus baru di mana kelompok-kelompok pendukung Anies di berbagai daerah mendaftar jadi anggota NasDem. Proses orang masuk ke organisasi memang tidak secepat orang keluar organisasi, karena itu NasDem perlu ’menjemput bola’ agar lebih efisien,” lanjutnya.
Rosyadi sedang menginventarisir gerakan ratusan orang di Brebes, Tasikmalaya, dan Banyuwangi yang mendaftar masuk NasDem, sebagai bahan riset akademiknya.
Baca juga : Timnas Amin Sebut Komunikasi Bagian Penting Politik
Berbondong-bondongnya orang untuk masuk NasDem itu, kata Rosyadi, bisa dibaca sebagai dampak pencapresan Anies oleh NasDem. Meskipun, hal tersebut baru terjadi beberapa minggu setelah pendeklarasian Anies.
Rosyadi menengarai, opini negatif yang gencar diarahkan ke Nasdem saat ini ditujukan untuk menganggu perpindahan arus pemilih ke Nasdem yang berjalan secara merambat.
Namun, pengamat yang juga pengurus Lakpesdam PBNU itu optimistis bahwa pada saatnya nanti NasDem bakal memetik cottail-effect dari pencapresan Anies.
Doktor sosiologi alumni RUDN Moskow, Rusia, tersebut menepis pernyataan beberapa lembaga survei tentang penurunan elektabilitas NasDem. Terlebih lagi, sebagian lembaga survei mengungkapkan bahwa pengambilan data survei telah dimulai sejak sebelum pencapresan Anies.
”Perpindahan konstituen di level bawah tidak terjadi dalam waktu semalam. Sebaiknya pengamat dan surveyor bersabar dulu,” pungkasnya. (RO/OL-09)
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan menunjuk juru bicara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai komisaris di BUMD PT Jakpro.
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved