Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Puji Kinerja Erick Thohir, Gus Fahrur: Tokoh Muda NU yang Patut Kita Banggakan

Mediaindonesia.com
06/11/2022 12:30
Puji Kinerja Erick Thohir, Gus Fahrur: Tokoh Muda NU yang Patut Kita Banggakan
Menteri BUMN Erick Thohir(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki kinerja yang bagus di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Secara personal, menurut Gus Fahrur, Erick memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU) apalagi setelah Erick resmi menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Dengan kedekatan tersebut, Gus Fahrur menilai Erick dapat membantu mengoptimalkan perannya membantu memberdayakan umat khususnya bidang ekonomi.

Baca juga: Erick dan Sri Mulyani Masuk 500 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia Ekonomi

“Beliau (Erick Thohir) menteri yang enerjik, mempunyai kinerja sangat bagus dan memiliki kecakapan komunikasi yang baik sehingga mudah diterima siapa pun,” ujar Gus Fahrur, Minggu (6/11).

“Di kalangan Banser, dia juga sangat disukai, ramah, dan peduli kepada pemberdayaan ekonomi UMKM pesantren. Dia memiliki keahlian di bidang ekonomi, usaha, dan juga berprestasi dalam memajukan BUMN,” sambungnya.

Gus Fahrur tidak segan memuji sosok Erick Thohir sebagai tokoh muda dari kalangan pengusaha yang dekat dengan ulama dan dunia pesantren.

“Dia salah satu tokoh muda NU yang patut kita banggakan,” ucapnya.

Salah satu bukti kedekatan dan kepercayaan kepada Erick yaitu kata Gus Fahrur, Erick dipercaya menjadi Steering Committee (Panitia Pengarah) peringatan satu abad yang bertajuk "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama, Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru".

“Saat ini dia menjadi ketua SC peringatan satu abad NU, optimis Erick akan mengemban amanah dengan baik dan berhasil mensukseskan acara peringatan satu abad NU,” tukasnya.

Sebelumnya, hal senada diutarakan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM Wawan Masudi yang mengatakan kedekatan Erick dengan NU bukanlah kedekatan pragmatis, melainkan terbentuk melalui proses yang sangat panjang.

"Kalau Menteri Erick mencoba masuk ke NU namun chemistry tidak terbentuk, tentu tidak menimbulkan kenyamanan. Kedekatan ini bukan pragmatis politik. Tetapi lebih memberdayakan umat Islam di Indonesia. Dan itu niat yang sangat mulia," ujar Wawan.

Lanjut Wawan, dengan pengalaman yang dimiliki, Erick mencoba mentransformasi pengalaman dan sumberdaya yang selama ini dimiliki untuk membantu kemajuan warga NU.

Serta, mencoba untuk memperkuat, memperkokoh semangat kewirausahaan kepada ormas Islam moderat terbesar di Indonesia.

"Ini yang mungkin meninggalkan kesan tersendiri bagi Nahdliyin ke Menteri Erick. Menteri Erick menunjukan keseriusannya untuk memperkenalkan entrepreneurship kepada santri NU dan GP Ansor," bebernya.

"Selama ini kultur wirausaha di kalangan pesantren masih kosong. Menteri Erick berhasil masuk ke komunitas pesantren tersebut dengan visi yang jelas. Yaitu program kewirausahaan. Dan itu direspons sangat positif oleh komunitas pesantren. Ide wirausaha tersebut saat ini sangat dibutuhkan oleh pesantren di Indonesia," sambungnya.

Wawan berpendapat, saat ini adalah waktunya Erick Thohir untuk berguru dan menyerap ilmu agama kepada Kyai di NU. Sehingga nantinya, bisa menjadi santri seutuhnya.

"Program yang dikeluarkan Menteri Erick di BUMN dalam memberdayakan umat Islam merupakan wujud keberpihakan dan komitmen beliau. Menteri Erick juga mendorong pemahaman Islam yang moderat di masjid BUMN. Sehingga Islam yang ada di BUMN moderat, modern, terbuka dan lebih Indonesia," tukas Wawan. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik